REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Falakiyah Jakarta Islamic Centre (JIC) hari ini siap melakukan pantauan kondisi hilal dari Pulau Karya Kepulauan Seribu, Selasa (16/6). Tenaga ahli Tim Falakiyah JIC Fajar Fathurahman mengatakan hasil pantauan hilal yang akan mereka lakukan pada saat matahari tenggelam sore nanti akan dilaporkan langsung kepada tim sidang isbat di Kementerian Agama.
"Kita akan melaporkan posisi bulan saat matahari tenggelam hari ini kepada tim sidang isbat di Kemenag," kata Fajar kepada ROL, Selasa (16/6).
Meski begitu, Tim Falakiyah JIC kata Fajar memprediksi pada sore nanti, bulan akan lebih dahulu tenggelam dari pada matahari. Artinya kata dia mustahil hilal akan terlihat yang menandakan bahwa setelah masuk waktu Maghrib hari ini masih berada di akhir bulan Sya'ban.
Namun, hasil prediksi ini kata Fajar akan dipastikan melalui pengamatan yang dilakukan tim nya setelah melakukan rukyat.
"Prediksinya nanti bulan akan terlebih dahulu tenggelam dari matahari. Berarti hilal mustahil untuk dilihat. Jadi setelah Maghrib masih akhir bulan Sya'ban," ucap Fajar.
Tim Falakiyah JIC menemukan Pulau Karya di Kepulauan Seribu sebagai lokasi ideal untuk melakukan rukyatul hilal untuk DKI Jakarta. Ketua Tim Falakiyah JIC KH Abdul Kholiq Soleh mengatakan pihaknya sudah mulai mencetuskan kajian agar rukyatul hilal di Kepulauan Seribu pada 2008 lalu.
Pada 2015 ini mereka sudah melakukan uji kelayakan yang lebih terperinci dan memilih Pulau Karya sebagai tempat yang paling tepat untuk lokasi pusat observasi bulan (POB) termasuk melakukan rukyat untuk wilayah DKI Jakarta.