Rabu 10 Jun 2015 08:49 WIB

Gemira: Umat Harus Bersatu Seperti Ulama Dulu

Situs Suci umat Islam, Kabah, tempat menunaikan ibadah haji dan umrah.
Foto: Reuters
Situs Suci umat Islam, Kabah, tempat menunaikan ibadah haji dan umrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira) ‎mengimbau Umat Islam untuk bersatu. Hal ini untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan dalam membangun bangsa.

Ketua Umum Gemira, Mahdi Alatas, memaparkan. Jangan sampai terpecah, karena akan merugikan citra Islam.‎ "Gemira menggerakkan kader-kadernya untuk mencontoh perjuangan para ulama yang telah berkorban untuk menjaga bangsa," kata ketua umum Gemira, Mahdi Alatas melalui siaran tertulisnya, Selasa (9/6)‎.

Pihaknya b‎erupaya merangkul semua kalangan, termasuk organisasi-organisasi kemasyarakatan yang sudah dikenal di Indonesia. Ia menekankan, persatuan masing-masing kelompok akan memudahkan untuk meraih kemakmuran bangsa.

"S‎elama ini, seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, dan Al Khaeraat yang disatukannya dalam wadah Gemira, serta menolak adanya perpecahan dalam mewujudkan Indonesia yang makmur dan sejahtera," papar Mahdi.‎

Pihaknya menggelar rakornas di Grand Cempaka Hotel, Jakarta. Sejak dideklarasikan di Istora Senayan, 13 Maret 2009 silam, organisasi bentukan Habib Husein bin Ali Alatas, Zainuddin MZ dan Prabowo Subianto, mengusung semangat para Wali Songo guna kemakmuran bangsa.

‎Mahdi menambahkan, rakornas kali ini juga bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat kader pasca pemilu legislatif dan pilihan presiden. Ia berharap, para kader bersiap untuk gelaran pilkada serentak akhir 2015 mendatang.

"‎Ini sekaligus mempersiapkan diri dalam menghadapi pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada akhir 2015 ini," imbuh Mahdi.‎‎

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement