Ahad 07 Jun 2015 12:37 WIB

Filipina akan Jadi Negara Non-Muslim Pertama yang Adopsi Standar Halal

Rep: C38/ Red: Angga Indrawan
Halal, ilustrasi
Halal, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Filipina akan menjadi negara non-Muslim pertama yang mengadopsi standar produk halal. Makanan halal ditetapkan oleh Organization of Islamic Cooperation-Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (OIC-SMIIC).

“Filipina telah mempercayakan standar halal yang ditetapkan oleh OKI-SMIIC dan bertekad untuk menyesuaikan dengan standar yang memungkinkan masuknya produk Filipina ke pasar halal senilai triliunan dolar,” kata direktur DOST Region 12, Hajah Shayma Zenaida Laidan, dilansir dari The Philippine Star, Ahad (7/6).

SMIIC tengah berada dalam tahap terakhir penyusunan standar halal yang akan diterima di 57 negara anggota OKI. Penyerahan standar halal OKI-SMIIC dinilai sangat penting untuk Filipina.

“Kami adalah negara non-Muslim pertama yang memiliki standar halal ini,” kata Laidan kepada The Star, pada hari terakhir Konferensi Internasional dan Expo Majelis Halal Filipina di Hotel Marriot Manila, Pasay City.

“OKI-SMIIC adalah organisasi terbesar kedua setelah PBB. Itu memungkinkan kami untuk menembus pasar 57 negara Muslim. Anda bisa membayangkan ada 57 negara yang akan membeli produk Anda,” tambahnya.

Laidan juga mengatakan DOST Region 12 memiliki laboratorium di Cotabato City yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melakukan tes DNA dan tes lainnya untuk memeriksa kehalalan makanan dan produk olahan lain.

Dia menambahkan, isu ini sangat penting bagi perusahaan makanan lokal di Filipina untuk menyongsong masyarakat ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan mulai awal tahun depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement