REPUBLIKA.CO.ID,ONTARIO -- Tim sepakbola sekolah Islam ISNA Private Islamic High School menolak menyelesaikan permainan di turnamen Brampton karena tim lawan memasukkan dua pemain perempuan sebagai striker, Selasa (26/5).
Protes pun dilayangkan oleh tim ISNA pada wasit saat jeda permainan dan mereka telah meraih angka 3-1 melawan tim Robert F. Hall Catholic School, Caledon.
Namun, Asosiasi Atletik Sekolah Menengah (ROPSSAA) Ontario mengaku telah mengizinkan tim Robert F. Hall memakai dua pemain perempuan masuk tim utama pria jika sekolah tersebut tak mempunyai tim bola khusus perempuan.
Dewan Sekolah Robert F Hall Bruce Campbell pada Citynews.com mengaku kecewa tim yang berkompetisi tidak memahami aturan.
“Saya rasa ini liga buat tim pria dan eksklusif untuk kaum pria. Pemain campuran ini sesuatu yang tak pernah terjadi, kam kurang respek,” ujar pelatih ISNA Essa Abdool-Karim.
Namun, Abdool-Karim tetap ingin membuka dialog dan menjelaskan apa yang diyakini dalam agama Islam bahwa ada batas antara perempuan dan lelaki.
“Kita ingin mereka mengerti untuk memilih antara agama dan olah raga yang kami senangi adalah sebuah situasi yang sulit. Kita ingin inklusif dan solusi atas problem ini,” ujar Abdool-Karim.
Ia pun mengaku, langsung menolak bertanding kembali jika harus melawan tim yang sama.