REPUBLIKA.CO.ID, FARIDABAD -- Penduduk Muslim di desa Atali, Ballabgarh, Faridabad melarikan diri akibat serangan komunitas Hindu Jat, awal pekan ini. Serangan itu telah membakar belasan rumah dan sebuah masjid.
“Kami baru saja mulai shalat Maghrib ketika serangan itu terjadi. Sepuluh orang datang dalam satu gerombolan dan menyerang setiap rumah,” ujar Isla, pemilik showroom yang terletak tepat di seberang masjid kepada Indian Express, Rabu (27/5), dilansir dari onislam.net.
Bata dan tabung gas dilemparkan ke dalam rumah. Mereka juga menyerang dengan pemukul bisbol dan tongkat. Penduduk lantas mencoba bersembunyi dengan mengunci diri di dalam rumah. Saat itulah, mereka mulai menyiram rumah penduduk dengan bensin dan mencoba membakarnya.
Aksi kekerasan itu terjadi di sekitar area pembangunan masjid yang telah dibekukan selama enam tahun terakhir. Meskipun Muslim menegaskan bahwa mereka mendapat izin untuk melanjutkan pembangunan, Hindu Jat bersikeras pembangunan itu melanggar perintah pengadilan.
Selain sebuah masjid, serangan itu membakar tujuh belas rumah milik Muslim yang berada di sekitarnya. Sebuah toko di jalur samping masjid turut dibakar, yang tampaknya mengarah pada pria Muslim pemilik toko.
Warga Muslim yang kini menjadi tunawisma melakukan protes Selasa kemarin, menuduh polisi lalai dan tidak sungguh-sungguh dalam melakukan penyelidikan.
“Polisi tidak melakukan apa-apa. Bahkan 36 jam setelah serangan, mereka tidak menangkap satu orang pelaku pun. Polisi sengaja memberi waktu bagi mereka untuk mengubur bukti dan pergi begitu saja,” ujar Sahil Ahmed, salah satu pengunjuk rasa.
Salah seorang Muslim lain, Buddhan Khan, menderita luka bakar parah di kedua tangannya. Ia mengaku sekelompok orang mengikat tangannya, menyiram dengan bensin, kemudian membakarnya. “Mereka mengatakan itu adalah hukuman bagi yang ingin membangun masjid di tanah mereka,” ujar Khan.
Polisi tiba di desa setelah kerusuhan usai, tanpa perlu kerja keras untuk membubarkan para penyerang. Sejumlah orang yang terluka di kirim ke rumah sakit sipil dengan bus.
Salah seorang petugas menyatakan, pihaknya tengah mencatat keluhan yang diajukan. “Kami juga mengidentifikasi rumah-rumah yang dibakar, menemukan pemiliknya, dan menghitung besarnya kerugian,” ujar petugas itu.
Kekerasan semacam ini bukan kali pertama di India. Setidaknya tiga orang Muslim tewas dan beberapa luka-luka dalam sebuah serangan oleh kelompok Hindu di Bihar, Januari lalu. Sementara di Utter Pradesh, 60 orang tewas dan 70 ribu lainnya melarikan diri dalam bentrokan Hindu-Muslim tahun 2013 silam.