REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Forum Pengasuh Pondok Pesantren dan Tokoh NU mengingatkan agar muktamar Nahdlatul Ulama di Jombang, Agustus 2015 menjadi momentum untuk menjaga organisasi itu dari pengaruh paham lain yang tidak sejalan.
"Muktamar yang merupakan lembaga permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi NU harus bersikap tegas dan kritis terhadap paham-paham yang mempengaruhi NU yang pada akhirnya akan mengubah haluan sejati NU," kata KH Misbahus Salam yang membacakan rekomendasi Forum Pengasuh Pondok Pesantren dan Tokoh NU Jawa, Madura, Bali dan NTB di Situbono, Jawa Timur, Jumat.
Sekretaris Pengurus Cabang NU Jember ini menjelaskan bahwa para pengasuh pondok pesantren dan tokoh NU se Jawa, Madura, Bali dan NTB berkumpul di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Kamis (21/5) untuk mengikuti sarasehan.
Dari sarasehan bertema "Meneguhkan Qanun Asasi sebagai Prinsip Jam'iyah Nahdlatul Ulama" yang menghadirkan pembicara Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) KH Hasyim Muzadi, Katib II PBNU KH Afifuddin Muhajir dan KH Hasan Basri itu kemudian melahirkan sejumlah rekomendasi.