Rabu 13 May 2015 10:52 WIB

Menjaga Keseimbangan Hubungan dengan Allah dan Manusia

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Syekh Ali Muhammad Ali Jaber Al-Madani
Foto: www.facebook.com
Syekh Ali Muhammad Ali Jaber Al-Madani

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibadah seorang Muslim tidaklah lengkap tanpa keseimbangan antara pelaksanaan habluminallah dan habluminannas.

"Ada seorang beribadah sepanjang hari dan sepanjang malam tapi dia tidak menjaga lidahnya untuk memfitnah orang, berarti amalannya sia-sia," kata salah satu imam di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat Syeikh Ali Muhammad Ali Jaber Al-Madani, akhir pekan lalu.

Imam asal kota Madinah, Arab Saudi ini mencontohkan, Rasulullah SAW pernah mendapati seorang wanita yang aktivitasnya diisi dengan ibadah kepada Allah.

Tetapi, ujar Syeikh Ali, dia membuat ketidaknyamanan di lingkungannya, seperti menyakiti orang lain dan membuang kotoran di tempat orang lain. Hal itu, menurut Syeikh Ali, adalah sebuah kejahatan yang nista.

"Nilainya barangkali kita lihat sederhana, yang kecil. Tapi, sebab kejahatan itu mengurangi bahkan menghapuskan kebaikan-kebaikan kita," katanya.

Belajar dari kisah itu, Syeikh Ali menyampaikan bahwa hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama manusia haruslah seimbang.

"Berarti apa guna kita beriman, apa guna beramal sholeh, apa guna tahajud dan shalat malam, apa guna kita setiap bulan mampu khatam Alquran, hablumminallah lancar, hablumminannas tidak beres,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement