REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan ini, setiap insan tidak mungkin sendirian. Mereka pasti berinteraksi dengan banyak dan berbagai pihak di luar dirinya. Tanpa mengadakan hubungan, tidak mungkin kebutuhan jasmani dan rohani dapat dipenuhi.
Manusia diciptakan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT. Karena itu, hubungan pun berlaku tidak hanya dengan sesama makhluk. Tiap insan yang beriman akan selalu menyadari adanya relasi vertikal, yakni antara Tuhan dan hamba-Nya.
Berikut ini adalah tiga hubungan yang esensial menurut ajaran Islam.
Habluminallah
Ada horizontal. Ada yang vertikal. Relasi yang mengarah ke atas itu bermakna hubungan antara manusia dan Allah Ta’ala. Dalam bahasa agama, hal itu diistilahkan sebagai habluminallah.
Seorang Mukmin akan menyadari pentingnya habluminallah dengan cara menjaga keyakinan tauhid dan ibadahnya. Karena itu, kaitannya terutama adalah kesalehan ritual. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW bertanya kepada seorang sahabat, “Tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba-Nya?” Lantas, beliau bersabda, “(Yaitu) hendaknya mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.”
Habluminannas
Hubungan ini bermakna horizontal. Maksudnya, relasi antarsesama manusia. Jangkauannya bukan hanya yang seiman. Terhadap orang yang berlainan agama pun, relasi tersebut hendaknya terjalin dengan baik.
Kesalehan sosial dapat timbul dari kebiasaan menjaga habluminannas. Contoh sederhana saja, yakni berbuat rukun dengan tetangga. “Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri” (QS an-Nisa: 36).
View this post on Instagram