REPUBLIKA.CO.ID,
Sekadar informasi, di Mappuru, kepala Kantor Kementrian Agama bukan Muslim. Jadi, membangun masjid di sana, murni swadaya masyarakat Muslim yang jumlahnya masih di bawah 100 KK dan pekerjaan utama tani dan nelayan.
Lokasi Masjid Al-Ma’rifat adalah di Jalan Poros Timika, Pomako Mappurujaya, Kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua.
Melalui BBM, Enha menulis pesan kepada para sahabat Istana Yatim, “Sebentar lagi saya akan memimpin thawaf wada’. Akan saya dedikasikan doa khusus bagi sahabat yang mau membantu masjid di Tanah Papua. Langsung saja ya, chat me now! Dari sini, dari Masjidil Haram yang dimuliakan: Bismillah untuk masjid di Papua. Alfatihah.”
Dalam waktu sekitar tiga jam, Enha mengirimkan BC yang mengabarkan sudah terkumpul Rp 4,7 juta untuk membangun masjid di Mappuru, Papua tersebut. Satu jam kemudian, jumlahnya melonjak. “4 jam: Rp 28 juta.” Kurang dari satu jam kemudian, jumlahnya bertambah lagi menjadi Rp 40 juta.
Beberapa sahabat Istana Yatim mengirimkan BBM yang isinya nadzar. Kalau usaha mereka berhasil, mereka akan menyisihkan sedekah untuk Istana Yatim dan Masjid Al-Ma’rifat.
Kira-kira satu jam kemudian, Enha mengirimkan BC, “Sudah tembus Rp 43,6 juta untuk masjid Papua. Semoga malam ini, malam Jumat penuh berkah, bisa ditutup Rp 50 juta. Bantu doa ya untuk sahabat yang bernadzar.” Tengah malam waktu setempat, jumlah dana yang terkumpul telah menembus Rp 50 juta.
Pada Jumat (27/3) siang waktu setempat, Enha bersama jamaah umrah Kafilah Rindu Haromain kembali ke Tanah Air. Mereka menumpang pesawat Garuda Indonesia langsung dari Jeddah ke Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.
Begitu mendarat di Tanah Air, Jumat (27/3) sekitar pukul 20.30, Enha segera mengonfirmasi jumlah dana yang terkumpul sudah terakumuluasi mencapai Rp 68 juta lebih.
“Allah Mahakuasa mempertemukan 66 sahabat yang tidak saling mengenal satu sama lain dalam spirit batin yang sama: membangun rumah Allah di wilayah minoritas, Papua,” ujarnya penuh syukur.
Sabtu (28/3) sebelum Zhuhur dana tersebut sudah menembus Rp 80 juta. Enha mengaku sangat bersyukur kepada Allah. Ia berniat mengantarkan sendiri dana tersebut ke Papua. Kalau bisa, juga bersama da’I lainnya tentunya.
Enha pun mengirimkan BC sebagai berikut: “Tinggal ngundang investor akhirat nih yang mau membiayai perjalanan dakwah menuju Papua, berkenan? Kalau da’i nya siapa yang siap berjuang ke Papua? Hayuuuu ngacuuuung.”