REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Baluki Ahmad memperkirakan kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang insidental akibat nilai tuka dolar AS naik akan merepotkan calon jamaah haji.
"Ini memberatkan calon jamaah haji yang tak siap," ujarnya, Selasa (24/3).
Terkait apakah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar juga membuat banyak orang batal naik haji, Baluki memprediksi adanya kemungkinan itu.
Namun, ia menilai ada keanehan pada sikap pemerintah yang tidak berusaha mengendalikan nilai dolar.
"Mereka malah tenang-tenang saja, bahkan Menko menganggap hal itu wajar," urainya.
Maka, Himpuh pun menyarankan agar masyarakat tak memaksakan diri naik haji di tengah kondisi serba sulit.
“Yang punya kemampuan silakan dilanjutkan upaya naik hajinya, namun kalau yang tidak mampu, sebaiknya tidak usah dipaksa," tegas Baluki.
Menurutnya, yang penting masyarakat sudah ada ikhtiar untuk naik haji. "Kalau akibat nilai rupiah anjlok belum bisa naik haji, ya tidak apa-apa tak perlu dipaksakan. Solusinya, ikhlaskan saja," ujarnya.