REPUBLIKA.CO.ID,
Afrizal mengatakan penilaian untuk buku Islam terbaik meliputi beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah, distingsi, wawasan dan pesan keislaman, teknik penceritaan , bahasa dan gaya penyampaian.
Selain itu, kata afrizal, aspek teknis editorial, tampilan fisik, kontribusi keislaman, referensi dan data, kesepadanan makna serta keselarasan bahasa.
“Dengan demikian, insya Allah buku-buku yang terpilih menjadi pemenang Islamic Book Award 2015 memang merupakan buku-buku terbaik dan layak memenangkan penghargaan bergengsi tersebut,” kata Afrizal.
Hal tersebut diakui Ketua Tim Nasaruddin Umar. Ia mengemukakan, terjadi peningkatan kualitas buku-buku yang masuk pada IBA 2015 dibandingkan IBA 2014. “Persaingan nilai antarfinalis buku-buku terbaik tersebut sangat sengit,'' jelas Nasaruddin.
Ia mengatakan, perbedaan nilainya sangat tipis, bahkan nol koma, sehingga siapa pun pemenangnya tidak selayaknya besar kepala.
''Sebaliknya, meskipun tidak menang, pada dasarnya seluruh finalis merupakan pemenang,” papar Nasaruddin Umar pada saat membacakan Surat Keputusan Dewan Juri Islamic Book Award 2015 di arena IBF 2015, Sabtu (28/2).
Fenomena tersebut, kata Nasaruddin, merupakan hal yang menggembirakan. “Kita berharap para penulis, penerbit, illustrator maupun penerjemah terus-menerus meningkatkan kualitas buku yang mereka hasilkan pada waktu-waktu mendatang,” ujar Nasaruddin Umar.
Salah satu pemenang IBA 2015 adalah novel RINDU karya Tere Liye. Novel yang diterbitkan Republika Penerbit itu berhasil meraih penghargaan sebagai Buku Terbaik Kategori Fiksi Dewasa.
“Terus terang, pada saat akan menerbitkan novel RINDU kami agak khawatir terhadap respons pasar. Sebab novel ini terbilang cukup berat. Namun ternyata respons masyarakat luar biasa,'' ungkap Chief Executive Officer (CEO) Republika Penerbit Arys Hilman.
Arys Hilman menambahkan, ''Novel RINDU menjadi buku best seller dan sekarang terpilih sebagai Buku Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa,” kata Arys Hilman saat menerima tropi Buku Terbaik Kategori Non Fiksi Dewasa yang diserahkan Ketua Panitia IBF ke-14 tahun 2015 M Anis Baswedan.