REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baitul Mal Hidayatullah (BMH) menggandeng Penerbit Khazanah Mimbar Plus untuk menggelar program Wakaf Sejuta Al-Qur’an.
Program tersebut mengajak masyarakat untuk mewakafkan Al-qur’an Mushaf Khazanah. Targetnya adalah satu juta mushaf Al-Qur’an dalam waktu satu tahun.
“Program tersebut diluncurkan secara resmi di ajang Islamic Book Fair (IBF) ke-14 tahun 2015 yang digelar 27 Februari hingga 8 Maret 2015 di Istora Senayan Jakarta,” kata Direktur Penerbit Khazanah Mimbar Plus Yayah Rukayah kepada Republika, pekan lalu.
Yayah mengungkapkan, sebagai penerbit yang antara lain menerbitkan Mushaf Al-Qur’an, yakni Mushaf Khazanah, pihaknya sangat mendukung program Wakaf Sejuta Al-Qur’an tersebut.
“Penerbit Khazanah sangat mendukung program tersebut. Sebab, BMH merupakan yayasan tertua (dalam bidang dakwah) dan dakwahnya tersebar luas hingga ke peloksok daerah terpencil di Indonesia, termasuk Papua,” ujarnya.
Wakaf Al-Qur’an tersebut akan didistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dengan sasaran prioritas baik di kota hingga daerah pedalaman Nusantara.
“Prioritas distribusi meliputi masjid, taman pendidikan Al-Qur’an (TPA), majelis ta’lim, pesantren, komunitas, sekolah, mushalla, perkantoran dan masyarakat umum,” tutur Yayah yang didampingi Direktur PT Khazanah Mimbar Plus Zainal Abin.
Berdasarkan data dari BMH, realisasi program Wakaf Sejuta Al-Qur’an BMH tahun 2014 mencapai 20 ribu eksemplar, dengan total nominal Rp 1 miliar.
Daerah distrubusi mencakup 500 desa, 204 kecamatan, 86 kabupaten, 19 provinsi dengan titik sebaran di 172 majelis ta’lim dan 336 mushala di seluruh Indonesia.
Yayah menjelaskan, setiap paket wakaf Al-Qur’an tersebut terdiri dari dua eksemplar. “Harganya Rp 150 ribu per paket, sudah termasuk ongkos penyaluran (operasional),” kata Yayah Rukayah menerangkan.