REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan siap membantu pemberian Alquran Braille kepada tuna netra di Indonesia yang digagas imam besar Madinah Syaikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber.

Rencana pemberian bantuan tersebut disampaikan Gubernur Sumsel Alex Noerdin saat menjamu Imam Besar Masjidil Haram Syaikh Abdurrahman as-Sudais, Ahad (22/2) di Griya Agung.

Menurut Alex Noerdin, Pemerintah Provinsi Sumsel akan menganggarkan dana untuk membantu pengadaan Alquran khusus bagi tuna netra tersebut dan akan dibagikan kepada para tuna netra di Sumsel dan daerah lain di Indonesia.

“Ada tiga juta penduduk Indonesia tuna netra. Sebanyak 85 persen di antaranya adalah Islam, dan 95 persen dari mereka golongan kurang mampu. Kita tidak ingin keterbatasan para tuna netra menghalangi mereka mengakses agama Islam dan membaca Alquran,” ujarnya.

Syaikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber mengapresiasi Pemerintah Pprovinsi Sumatera Selatan dan Gubernur Alex Noerdin atas kesediannya membantu program sosial pengadaan Alquran Braille.

“Dengan program sosial ini kita harapkan semakin banyak tuna netra yang bisa memperdalam Islam dengan membaca ayat-ayat suci Alquran,” katanya.

Sebagai apresiasi, Syaikh Ali Jaber memberikan kiswah Kabah kepada Pemprov Sumsel untuk bantuannya bagi pengadaan Alquran eletronik braille khusus tuna netra.

Menurut Gubernur Alex Noerdin, kiswah tersebut akan dipasang di belakang mimbar Masjid Raya Sriwijaya yang kini tengah dibangun di kawasan Jakabaring Sport City (JSC).

Menurut Syaikh Ali Jaber pada hari ini akan membagikan 200 Alquran Braille. “Insya Allah kami akan lakukan gerakan pembagian Alquran Braille sebanyak 100.000 Alquran. Dengan adanya perhatian dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumsel, insya Allah rencana itu bisa terwujud,” ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika