Kamis 12 Feb 2015 14:08 WIB

Rawan Pendangkalan Akidah, Warga Bojonegoro Butuh Bantuan Wakaf Alquran

Ulama di Bojonegoro
Foto: Badan Wakaf Alquran
Ulama di Bojonegoro

REPUBLIKA.CO.ID,

Meski mayoritas berpenduduk Muslim namun ada beberapa desa di kabupaten Malang Selatan dan Bojonegoro, Jawa Timur dikenal sebagai daerah rawan akidah. Desa di Malang Selatan rawan dengan misi kristenisasi sedangkan beberapa desa di Bojonegoro dahulunya merupakan basis massa dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Penduduk desa tadi sangat membutuhkan pembinaan KeIslaman.

Sejak zaman penjajahan Belanda, di kota Malang telah berdiri Gereja Hati Kudus Yesus (Gereja Kayutangan) dan Gereja Kathedral Ijen (Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel). Tak sampai di situ, pada 1954 misionaris Dr Andrew Gih pun memindahkan Sekolah Teologi Madrasah Alkitab Asia Tenggara (MAAT) dari Bandung ---yang dia dirikan pada 1952--- ke Malang. Kemudian mengganti namanya menjadi Seminari Alkitab Asia Tenggara (Southeast Asia Bible Seminary).

Keberadaan pusat kristenisasi di tengah mayoritas penduduk Muslim tentu berdampak pada pemurtadan atau paling tidak pendangkalan akidah. Adapun daerah yang paling banyak menjadi korban kristenisasi adalah kecamatan Bantur, kecamatan Dampit, dan kecamatan Tirtoyudo, daerah-daerah tersebut setelah pemekaran masuk ke Kabupaten Malang Selatan.

Ditengah misi kritenisasi di Malang Selatan, masih terdapat dai-dai yang istiqamah berupaya menjaga akidah umat Islam, salah satunya adalah Ustadz Hasby Harokan. Da’i lulusan IKIP Malang angkatan 1988 ini giat melakukan safari dakwah di Malang Selatan dan sekitarnya. Setiap pekan, ia mengadakan taklim bersama tim dakwah yang dikoordinirnya.

Ustadz Hasby dalam menjalankan dakwahnya, tak bisa dihindari kerap beradu argumentasi dengan kalangan Kristen. Salah satunya dengan seorang pemuda bernama Martin Luther, alhamdulillah setelah beberapa kali berdikusi akhirnya pemuda nasrani ini masuk islam pada 13 Januari 2015 lalu.

”Alhamdulillah, setelah dalam dialog itu saya jelaskan tentang thaqatun hayawiyah (potensi hidup manusia), dan uqdatul kubro (simpul utama dan pertanyaan besar manusia); dari mana manusia berasal, untuk apa hidup di dunia, dan ke mana kita setelah kehidupan dunia. Martin Luther, menyatakan diri bersyahadat,” ujar Ustadz Hasby.

Sedangkan di Bojonegoro terdapat desa yang dulunya merupakan kantung-kantung massa pengikut PKI. Sebenarnya mereka adalah Muslim namun awam dalam pemahaman, sehingga dengan mudah diajak oleh aktivis komunis untuk mendukung Partai Komunis Indonesia di era Orde Lama.

Sayangnya, keawaman tersebut menurun ke anak cucu mereka. Agar terlahir generasi baru yang lebih bertaqwa maka perlu pembinaan. Dalam rangka itu, beberapa dai mengarahkan dakwahnya ke sana, salah satunya adalah Ustadz Harits Abu Ulya yang rutin berdakwah dalam beberapa tahun terakhir ini.

Ustadz Harits berdakwah di tengah warga dengan gaya bahasa rasional dan persuasif mengajak masyarakat untuk memeluk Islam secara kaffah. Setiap pekan selalu mengadakan kegiatan kajian pembinaan Islam. Salah satunya adalah kajian malam Jumat yang dihadiri oleh warga desa Kauman, Kecamatan Baureno.

Distribusi Al-Qur’an, Pintu Awal Penguatan Akidah

Untuk mendukung dakwah dan penguatan akidah di Malang Selatan dan Bojonegoro, melalui program Wakaf Al-Qur’an dan Pembinaan (WAP), Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) akan melaksanakan project Al-Qur’an Road Trip Malang Selatan dan Bojonegoro, Jawa Timur.

Dalam project tersebut rencananya akan mendistribusikan 1.200 eksemplar wakaf al Qur’an terjemah untuk memudahkan mereka memahami isi Al-Qur’an. Sementara pembinaan oleh ustadz Hasby Harokan dan Ust. Harits Abu Ulya akan menguatkan akidah mereka, sehingga semakin bertakwa dan tidak mudah terbujuk rayuan missionaris.

Kami mengajak kepada seluruh kaum Muslimin untuk berpartsipasi mensukseskan project ini. Setiap Al-Qur’an yang dibaca dan mengantarkan manusia kepada Islam, maka pahalanya akan senantiasa mengalir untuk Anda tanpa henti. Aamiin.

Kuatkan Aqidah Mereke dengan Wakaf Al Quran Anda! Klik disini untuk Wakaf!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement