Jumat 06 Feb 2015 16:54 WIB

Soal Rasisme Terhadap Muslim, Ini Komentar Pemuda Muhammadiyah

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Rasisme di North-East Inggris
Foto: Dailymail.co.uk
Rasisme di North-East Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pemuda Muhammadiyah mengaku fenomena rasis semakin sering terjadi. Hal ini dirasakan oleh beberapa pihak terutama nasib Muslim yang berada di benua Eropa.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, rasa saling memahami dan saling mengenal sangat perlu dilakukan oleh setiap orang di berbagai negara. Ini dilakukan agar fenomena rasis tidak terjadi, terutama rasis yang dirasakan kaum Muslim di Eropa.

Menurut Dahnil, media juga bisa menjadi pemicu rasis yang terjadi di Barat kepada Muslim. “Orang Barat jelas tidak mengenal Islam, karena mereka hanya mengenal Islam lewat media,” ujar Dahnil saat bersilaturahim ke Kantor Republika, Jakarta, Kamis (5/2).

Dahnil menjelaskan, selama ini media selalu menggambarkan Islam sebagai agama yang mengajarkan kekerasan. Mereka biasanya mengambil potret Islam dari segala hal buruk yang terjadi di Timur Tengah, seperti Irak, Pakistan dan Syuriah. Menurutnya, media bisa mengambil potret Islam dari negara lain yang lebih damai, seperti Indonesia.

Menurut Dahnil, media sangat jarang menampilkan keindahan Islam yang sebenarnya. “Mereka tidak pernah menampilkan agama islam dan umat muslim yang sebenarnya,” ucapnya. Oleh sebab itu, orang barat salah perspektif dalam menilai umat Islam. Mereka selalu menilai islam sebagai umat yang penuh dengan kekerasan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement