Selasa 13 Jan 2015 12:12 WIB

KJRI Jeddah Pulangkan 659 Jamaah Umrah Telantar di Madinah

Jamaah umrah tengah mengabadikan kota suci Makkah.
Jamaah umrah tengah mengabadikan kota suci Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah memulangkan 659 jamaah umrah asal Indonesia yang sebelumnya sempat terkatung-katung di Madinah sejak 3 Januari 2015.

"Mereka diberangkatkan ke Arab Saudi dengan menggunakan Maskapai United Airways milik Bangladesh, dan tidak bisa kembali ke Indonesia sesuai jadwal yang ditetapkan sebelumnya oleh pihak travel, karena kendala ketersediaan penerbangan oleh maskapai itu," kata Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Syarif Shahabudin dalam keterangan tertulis Selasa (13/1).

Selain Indonesia, dalam rombongan tersebut terdapat pula jamaah umrah asal Malaysia yang terbagi atas delapan operator umrah yaitu Al Aqsa sebanyak 363 orang, Al Uslub 31 orang, Muaz Barakah Safari 22 orang, PT Misal TV 77 orang (9 orang telah pulang mandiri), PT Madinah Mulya 39 orang.

Kemudian PT e-consultant sebanyak 45 orang, Mulia Wisata Abadi 41 orang, dan Pakem sebanyak 41 orang.

Menanggapi kejadian itu, Tim Perlindungan WNI dari KJRI Jeddah berusaha menghubungi pihak-pihak terkait, antara lain operator

umroh/Muassasah hamla Dallah, wakil dari jamaah, penanggung jawab travel umroh, maskapai United Airways di Dhaka, Bangladesh, Sales Agent UA di Malaysia, dan pihak lainnya. "Dari upaya-upaya tersebut akhirnya disepakati Muassasah Dallah menanggung biaya hotel selama jamaah belum dapat pulang ke Tanah Air, sedangkan penanggung jawab travel umroh menyediakan konsumsi bagi jamaah," ujar Syarif.

Menindaklanjuti kasus itu, Tim KJRI Jeddah terus mendorong pihak United Airways untuk dapat segera memulangkan jamaah, di antaranya dengan melakukan koordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi cabang Madinah. Menyusul penanganan dari pihak KJRI, maskapai United Airways bersedia mengirimkan pesawat khusus guna mengangkut jamaah umrah yang terlantar.

Namun, karena keterbatasan jumlah tempat duduk pesawat yang hanya 250 seat, dan juga dibagi dengan jamaah umrah asal Malaysia, maka pemulangan jamaah umroh yang terlantar itu terbagi dua.

Syarif juga mengingatkan, dengan semakin maraknya kasus serupa yang menimpa jamaah umrah Indonesia, maka kepada para calon jamaah umrah diharapkan dalam merencanakan perjalanan ibadahnya memperhatikan beberapa hal, sehingga kasus yang sama tidak menimpa jamaah asal Indonesia.

"Di antaranya agar tidak tergoda dengan paket perjalanan umrah dengan biaya yang terlalu murah, dan agar memastikan bahwa calon agen travel perjalanan umrah yang akan diikutinya telah berizin resmi untuk memberangkatkan umrah." ujar Syarif.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement