REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demi mewujudkan pesantren yang memiliki ekonomi yang kuat, dapat dimulai dari keterampilan santri dalam berwirausaha.
Trainer Personal Development dan Leadership Jamil Azzaini mengusahakannya dengan melakukan roadshow ke berbagai pesantren di Jawa Timur, tidak bertemu dengan kiayi tapi santri. Jamil ingin membangun jiwa bisnis pada diri para santri.
“Hanya berbicara sekitar satu jam bersama seorang trainer lainnya, para santri tertarik dan banyak yang mengontak ingin memulai bisnis,” kata Jamil, Sabtu (15/11).
Hal tersebut menunjukkan, semangat santri dalam berbisnis perlu disulut, sebab mereka telah memiliki modal keilmuan di bidang teori ekonomi syariah serta memiliki karakter kepemimpinan.
Jamil telah mendirikan Pesantren Wirausaha tahun 2000 di Delanggu, Klaten Jawa Tengah, dan telah menghasilkan santri wirausaha sebanyak 360 orang.
mereka semua, kata Jamil, menjadi pengusaha sukses yang berpenghasilan jutaan. “Yang tadinya miskin, sekarang bisa menggaji karyawan, itu kan kebanggaan,” ungkap Jamil penuh syukur.