REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Lagi-lagi, Muslimah Australia menjadi korban serangan Islamofobia. Kali ini, korbannya seorang ibu yang diserang secara fisik lantaran ia mengenakan hijab. Akibat serangan fisik itu, tangan si ibu patah.
"Seorang pria mendekati ibuku lalu berkata Anda Muslim, kembali ke tempat asalmu," kata Abrar Ahmed, putri korban, seperti dilansir Onislam.net, Senin (27/10).
"Ibu saya lalu berbalik untuk melihat siapa yang berteriak. Lalu ibu melihat pria tinggi besar," tambahnya.
Ahmed mengungkap kejadian itu bermula ketika ibunya yang mengenakan hijab dan gamis tengah berbelanja di Lalor Plaza. Saat menuju mobil di parkiran, seorang pria tiba-tiba berteriak dan lalu menyerang.
"Dia mendorong ibu hingga terjatuh. Karena terjatuh itu, tangan ibu patah," kata dia.
Insiden ini bukan pertama kali terjadi, sebelumnya seorang Muslimah di Carlton didorong hingga terjatuh dari trem.Akibatnya, lutut Muslimah itu mengalami cedera.
"Saya kira banyak Muslimah menjadi korban dengan serangan berbeda dan dampaknya lebih buruk," ucap dia.
Ketika dimintai komentar soal insiden itu, otoritas Melbourne mengatakan serangan itu merupakan efek dari iklim politik saat ini. Secara terpisah, Kepolisian Brunswick menegaskan pihaknya akan menangani kasus itu sampai tuntas.
"Terkadang kami melihat umat Islam takut melapor. Karena berpikir tidak ada gunanya. Jadi, kami mencoba untuk mendorong setiap korban agar melapor," kata Sersan Ben Davies.