Kamis 16 Oct 2014 01:37 WIB

Masjid di Jerman Membuka Pintu Bagi Non-Muslim

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Winda Destiana Putri
Masjid Gammah
Foto: flickr.com
Masjid Gammah

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Muslim Jerman kini membuka pintu masjid bagi non Muslim setiap Jumat untuk mengeliminasi prasangka terhadap Muslim dan mendorong interaksi budaya.

''Agak disayangkan kami tetap harus menyaksikan adanya ketakutan terhadap Muslim di Jerman,'' kata Ketua Asosiasi Masjid Sehitlik di Berlin, Ender Cetin seperti dikutip islam.ru, Kamis (16/10).

Cetin mengungkapkan, tetamu yang datang ke masjid sering bertanya apakah Islam mengajarkan kekerasan dan terorisme. Cetin berupaya menjawab itu semua dengan menjelaskan nilai-nilai sejati yang memang dimiliki Islam dan berbagai kegiatan masjid yang juga bertujuan melawan ekstrimisme.

Cetin juga menyebut lebih dari 100 ribu pengunjung bisa datang ke acara-acara Islam yang digelar 700 masjid di Jerman.

Sejumlah laporan belakangn ini mengungkapkan pembunuhan dan kegiatan yang dikaitkan dengan keberadaan ISIS. Ini memunculkan kecurigaan dan pandagan negatif terhadap Muslim di seluruh Jerman.

Populasi Muslim Jerman diperkirakan mencapai empat juta jiwa dimana tiga perempatnya merupakan keturunan Turki.

Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Infratest-dimap, 42 persen warga Jerman menyebut Islam sebagai agama agresif dan 38 persen menganggap Islam sebagai ancaman.

Stefan Streicher yang baru mengunjungi Masjid Sehitlik mengaku terkesan dengan bangunan masjid yang indah.

''Membuka sepatu sebelum masuk sebuah ruangan sebenarnya bukan hal biasa bagi saya. Tapi sejauh ini kesan saya baik terhadap masjid dan Islam,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement