REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Tiga masjid di Jerman telah menerima paket dan surat dalam beberapa hari terakhir yang berisi ancaman rasis terhadap umat Islam, Senin (30/10/2023).
Kelompok Muslim Turki DITIB yang mengelola tiga masjid di barat laut Jerman, mengutuk insiden rasis tersebut dan meminta pihak berwenang mengambil tindakan melawan Islamofobia.
"Tindakan keji ini sangat menyedihkan kami dan tetangga kami. Kami khawatir, berlanjutnya serangan serupa akan menimbulkan kekhawatiran serius di masyarakat. Pelaku atau pelakunya harus ditangkap dan diadili secepatnya,” kata ketua asosiasi masjid DITIB di Bochum, Castrop-Rauxel dan Recklinghausen dalam pernyataan bersama.
Paket-paket yang dikirim ke masjid-masjid di tiga kota tersebut berisi pesan-pesan rasis, halaman-halaman Alquran, kitab suci Islam, daging babi, dan kotoran babi yang dibakar. Menurut para pejabat, Jerman menghadapi peningkatan rasisme dan kekerasan anti-Muslim dalam beberapa tahun terakhir. Ini dipicu oleh propaganda partai dan gerakan politik sayap kanan.
Pada paruh pertama tahun 2023, polisi mencatat 258 kejahatan Islamofobia, termasuk penyerangan terhadap masjid, kasus penganiayaan fisik, dan surat ancaman.
Menurut angka resmi, sebagai negara berpenduduk lebih dari 84 juta jiwa, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis. Ini adalah rumah bagi lebih dari lima juta Muslim.