REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dewan Masjid Indonesia (DMI) saat ini tengah membentuk sebuah tim survei untuk melakukan pendataan jumlah masjid di Indonesia. Ke depan, tim tersebut diharapkan dapat menggali perkembangan dan kondisi faktual masjid-masjid yang terdapat di Tanah Air.
Juru Bicara DMI, Herry Sucipto menuturkan, sampai saat ini belum ada data yang rinci tentang pertumbuhan jumlah masjid di Indonesia secara berkala. Apalagi informasi yang berhubungan dengan kondisi bangunan tempat ibadah tersebut dari tahun ke tahun.
“Bahkan di Kemenag (Kementerian Agama) dan BPS (Badan Pusat Statistik) pun belum ada datanya. Karena itu kami berinisiatif sendiri membentuk tim survei khusus untuk keperluan ini,” ujarnya kepada Republika, Selasa (30/9).
Menurut Herry, proses pendataan tersebut perlu dilakukan mengingat besarnya peran masjid dalam kehidupan umat. Selain menjadi tempat shalat, masjid juga berfungsi sebagai sarana untuk pendistribusian zakat dan qurban.
Tak hanya itu, masjid bahkan memiliki potensi penting untuk membantu memberdayakan, meningkatkan taraf hidup, serta menciptakan lapangan kerja baru bagi umat. “Karenanya, data yang akurat jelas dibutuhkan untuk mengetahui gambaran utuh tentang potensi masjid yang kita miliki dalam pemberdayaan umat,” tuturnya.