Ahad 28 Sep 2014 16:52 WIB

Lagi..Muslim Australia Jadi Korban Serangan Islamofobia

Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Pemuka Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Komunitas Muslim Australia semakin cemas dengan meningkatnya kasus islamofobia. Baru-baru ini, sebuah rumah dan kenderaan milik keluarga Muslim di Brisbane jadi sasaran tembakan orang tak dikenal.

Tokoh Komunitas Muslim Brisbane, Ali Kadri mengatakan, insiden itu merupakan kejahatan rasial. Untuk itu, aparat polisi perlu untuk menyelesaikan penyeledikan kasus tersebut. "Belum lama ini, sebuah grafiti anti-Islam muncul di sebuah sekolah di Algester. Jadi, selama sepekan terakhir kami telah mendapati serangan Islamofobia," kata dia seperti dilansir onislam.net, Ahad (28/9).

Dari laporan aparat kepolisian Brisbane diketahui, tembakan itu terjadi secara terpisah. Pertama terjadi di kawasan Kentish Street, dimana sebuah rumah diserang. Beberapa ratus meter, tak jauh dari tempat kejadian perkara, sebuah tembakan diarahkan pada sebuah mobil di Dunbar Street. Kedua serangan itu terjadi pada tengah malam.

Kadri menilai insiden ini besar kemungkinan ada hubungannya dengan penolakan pembangunan masjid di Gold Coast. Namun, Kadri menyayangkan respon yang diberikan tidak sejalan dengan harapan komunitas Muslim yang mengedepankan dialog.

"Setiap orang memiliki hak untuk menolak. Tapi itu harus berdasarkan fakta," tegas dia.

Ketika dikonfirmasi, kepolisian Brisbane menolak untuk menyimpulkan insiden itu ada kaitanya dengan penolakan warga lokal terkait pembangunan masjid.

Belum lama ini, komunitas Muslim sempat mengkhawatirkan adanya peningkatan serangan islamofobia. Kekhawatiran ini merujuk pada sejumlah insiden seperti pengerusakan masjid di Queensland, ancaman pembunuhan terhadap mufti Australiam dan terakhir penempakan pemuda Muslim, Numan Hadie (18 tahun) oleh aparat anti terorisme di Endevaour Hills.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement