REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan manasik haji diikuti sebanyak 924 orang yang dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah pada 2014 atau 1435 Hijriah.
"Para calon haji ini terbagi dalam enam kelompok terbang," kata Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Sleman Hery Sutapa seusai pelaksanaan hal-hal yang berhubungan dengan persiapan ibadah haji, Sabtu kemarin.
Menurut dia, enam kelompok terbang tersebut yakni, Kloter 23 SOC dengan jumlah jamaah 368 orang, Kloter 24 SOC dengan 154 orang, Kloter 25 SOC hanya dua 2 orang, Kloter 26 SOC terdiri 190 orang, Kloter 27 SOC tercatat 157 orang dan Kloter 29 SOC terdata 53 orang.
"Sedangkan maksud dan tujuan manasik haji tersebut antara lain untuk memberikan bekal pengetahuan dan persiapan praktik pelaksanaan ibadah haji," katanya. Ia mengatakan, manasik memberikan gambaran tata cara pelaksanaan ibadah haji secara langsung kepada jamaah yang akan berangkat beribadah ke Tanah Suci tersebut.
"Di samping itu untuk melatih ketahanan fisik jamaah," katanya. Proses pelaksanaan Haji Kabupaten Sleman tahun ini dimulai dengan Manasik Calon Jamaah Haji, Sabtu 23 Agustus 2014 di kompleks Stadion Tridadi Sleman.
Bupati Sleman Sri Purnomo saat memberi pengarahan pada manasik haji mengatakan bahwa bimbingan dalam manasik haji merupakan salah satu persiapan penting bagi calon haji karena dengan manasik, mereka diharapkan dapat mengetahui sekaligus mempraktikkan tata cara ibadah rukun Islam kelima tersebut.
"Sehingga rukun dan syarat sahnya ibadah haji dapat dilakukan dengan baik dan benar. Manasik melatih agar mengetahui apa saja yang harus dilakukan selama menunaikan ibadah di sana serta sebagai penyesuaian dengan segala hal yang akan dilakukan selama berada di Tanah Suci," katanya.
Menurut dia, bimbingan manasik haji ini merupakan kunci penyelenggaraan ibadah haji yang juga ikut menentukan kemabruran atau diterima Allah haji seseorang. "Jika mabrur haji seseorang maka diharapkan juga membawa pengaruh positif bagi kualitas kesalehan sosial," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, berbagai persiapan harus dilakukan calon haji. "Niat yang ikhlas semata-mata karena ridho-Nya, kualitas dan kuantitas ibadahnya yang semakin meningkat serta pengetahuan akan tata cara melaksanakan rukun haji sesuai tuntunan Rasullullah merupakan beberapa hal yang harus dipersiapkan dengan baik," katanya.
Dengan adanya manasik haji, diharapkan semua dapat melakukan rukun haji yang sama sesuai dengan ajaran Rasullah SAW. "Selain itu, manasik haji pun bermanfaat untuk mempelajari doa-doa sunah mulai dari keluar rumah untuk melaksanakan ibadah haji, saat di Mekkah, sampai kembali ke Indonesia," katanya.