Rabu 20 Aug 2014 06:35 WIB

Wisata Keluarga Tumbuhkan Perekonomian Islam

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agung Sasongko
Wisatawan Muslim (ilustrasi)
Foto: AP
Wisatawan Muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  DUBAI -- Kamar Dagang Industri (Kadin) Dubai menyatakan konsep wisata keluarga menumbuhkan perekonomian Islam dengan wisatawan Muslim sebagai segmen industri pasar global. Mereka terlibat langsung dalam lalu lintas pariwisata dan menjadi fokus pariwisata.

"Temuan Kadin Dubai menunjukkan wisata keluarga menjadi pilar penting dari pertumbuhan utama pariwisata. Oleh sebabnya, penting untuk membangun infrastruktur pariwisata yang menciptakan layanan perhotelan berorientasi keluarga, termasuk fasilitasnya sesuai dengan praktik-praktik Islami," ujar Ketua Kadin Dubai, HE Abdul Rahman Saif Al Ghurair dilansir dari CPI Financial, Rabu (20/8).

United Emirate Arab (UAE) ada di peringkat pertama di the Travel and Tourism Competitiveness Index 2013 di antara negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). UAE muncul sebagai pasar wisata baru di dunia karena nilai-nilai keluarga yang tertanam dalam budayanya.

Bahkan, negara ini peringkat dua global berdasarkan kriteria yang ditetapkan wisatawan Crescent, sebuah organisasi Muslim terkemuka yang memeringkat wisata dan berbasis di Singapura. Rating UAE 7,0 mengalahkan Arab Saudi dan Maroko yang masing-masingnya 6,5 dan 6,4.

Peringkat tertinggi adalah Malaysia dengan indeks 8,4. Wisata keluarga di Malaysia membantu negara tersebut menarik 170 ribu pengunjung sepanjang 2013. Namun, tidak seperti Malaysia, UAE merupakan sumber utama wisatawan Muslim, sehingga bisa menjadi hub untuk segmen perjalanan keluarga Muslim secara global.

UAE berkontribusi 31 persen dari total belanja wisatawan di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA), meskipun penduduknya relatif rendah, hanya tiga persen dari populasi Muslim global. Wisatawan Arab Saudi menjadi salah satu pasar wisata keluarga global yang menyumbang pengeluaran 17,1 miliar dolar AS, menyusul UAE (10,2 miliar dolar AS), dan Kuwait (7,4 miliar dolar AS).

Menariknya, Iran menjadi sumber wisatawan terbanyak di Timur Tengah dengan tingkat pengeluaran hingga 18,2 miliar dolar AS.

Kadin Dubai mendata bahwa wisata keluarga telah menumbuhkan pendapatan hingga 137 miliar dolar AS pada 2013, meningkat menjadi 140 miliar dolar AS pada 2013, serta diperkirakan melampaui 181 miliar dolar AS pada 2018. Hal ini didorong pertumbuhan penduduk di negara-negara Islam dan kinerja ekonominya yang sehat.

Pakar industri di Dubai memperkirakan bahwa sektor pariwisata keluarga di negara-negara mayoritas Muslim akan menikmati pertumbuhan yang solid, mencapai 4,79 persen per tahun hingga 2020 mendatang. Ini lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya 3,8 persen. Tentu saja ini mencerminkan pentingnya peran wisata keluarga dalam ekonomi Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement