Selasa 19 Aug 2014 18:50 WIB

70 Santri Penghafal Alquran Dikirim ke Turki

Rep: c78/ Red: Asep K Nur Zaman
Gairah menghafal Alquran di kalangan anak-anak Muslim.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Gairah menghafal Alquran di kalangan anak-anak Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sebanyak 70 santri hafiz atau penghafal Alquran mendapat pelayanan pendidikan dan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk belajar lebih baik dan mendalam di Turki. Pemerintah berharap, setelah lulus dari pendidikan resmi berbasis Alquran itu, mereka bisa menjadi imam masjid di mancanegara.

“Insya Allah setelah mereka diisi dengan ulumul Quran, tajwid, dan segala pengetahuan Alquran di sana, nanti mereka diprioritasikan menjadi imam di negara-negara Eropa dan Amerika,” kata Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar kepada Republika, Selasa (19/8).

Sebanyak 70 santri itu diberangkatkan pada Senin (18/8) malam menuju Turki. "Kementerian Agama telah melakukan kerja sama dengan salah satu lembaga pendidikan di Turki agar mengarahkan para lulusan asal Indonesia untuk menjadi imam dunia," kata Nasaruddin.

Lebih jauh, para santri penerima beasiswa diharapkan dapat memperkenalkan Islam yang menyebarkan kasih sayang dan kesejahteraan bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin). "Bukan Islam yang berkiblat pada sekuler ataupun fundamentalis," kata Nasaruddin.

Dia juga menemukakan, semangat masyarakat dalam menghafal Alquran makin meningkat dari tahun ke tahun. Ini terasa dari keberadaan para hafiz  yang tersebar dan didominasi oleh kalangan belia. Semangat kuat inilah yang disambut pemerintah dengan dukungan dalam bentuk layanan pendidikan dan beasiswa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement