Kamis 07 Aug 2014 16:20 WIB

Perolehan Zakat Ramadhan Meningkat (1)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri
Ketua Baznas KH Didin Hafidhuddin
Foto: Republika/Agung
Ketua Baznas KH Didin Hafidhuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perolehan zakat yang dihimpun selama Ramadhan tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Dompet Dhuafa mengungkapkan soal peningkatan tersebut. Ini juga menunjukkan kesadaran berzakat.

Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin mengatakan, peningkatan tahun ini mencapai 20 persen. Pada Ramadhan 2013, Baznas mampu menghimpun zakat selama Ramadhan sebesar Rp 17 miliar.

Meski demikian, target penghimpunan 2014 sebesar Rp 30 miliar meleset. Didin tak mempermasalahkan tak tercapainya target.

“Yang penting, kesadaran masyarakat berzakat meningkat. Kami juga akan terus mengampanyekan zakat,” ujarnya, Selasa (5/8). Hal serupa, jelas dia, dialami oleh lembaga zakat lainnya.

Meski tak mencapai target, penghimpunan dana zakat Ramadhan oleh lembaga zakat naik. Direktur Pelaksana Baznas Teten Kustiawan mengatakan, melesetnya target Baznas karena instruksi presiden mengenai zakat di kementerian dan BUMN belum berjalan efektif.

Semula, pada Juli, diharapkan Baznas mampu mengumpulkan dana zakat dari kementerian dan BUMN. Sayang, belum terlaksana. “Kami memperkirakan baru Agustus atau September nanti inpres itu berlaku efektif,” katanya.

Menurut Didin Hafidhuddin, alokasi zakat yang diperoleh Baznas tetap menyasar delapan kelompok seperti tercantum dalam Alquran. Selain itu, Baznas kini sedang fokus pada Zakat Community Development (ZCD).

“Ada 100 desa di setiap kabupaten atau kota yang akan kami bina. Kami bekerja sama dengan Baznas provinsi serta pemerintah daerah,” kata Didin.

Menurut dia, ZCD merupakan bagian dari upaya penguatan jaringan Baznas dalam menyalurkan bantuan tepat sasaran di daerah.

Didin berharap, program itu bakal membantu mengikis jumlah dhuafa. “Jangan sampai miskin menjadi barang dagangan untuk meminta-minta.”

Nantinya, ZCD menerapkan empat pendekatan sasaran, yakni bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement