REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah telah meginstruksikan otoritas Masjidil Haram membuka bagian gedung baru yang telah diperluas untuk digunakan jamaah selama Ramadhan.
Dibukanya ruang tambahan itu akan menyediakan ruang shalat yang lebih besar yang mampu menampung lebih dari 625 ribu jamaah di dalam masjid dan halaman. Langkah ini diambil untuk membantu mengurangi kepadatan di antara jamaah di dalam dan luar masjid.
Raja juga memerintahkan agar jamaah diizinkan menggunakan mataf (tempat sa'i) di lantai dasar dan lantai satu yang bisa mengakomodasi 40 ribu jamaah haji per jam.
Sekitar dua juta jamaah haji, termasuk jamaah haji asing melaksanakan sahlat tarawih di Masjidil Haram. Banyak dari mereka yang melaksanakan shalat di jalan sekitar masjid. Libur sekolah juga menambah kepadatan jamaah.
Direktur Komunikasi Mayor Jenderal Abdul Rahman Al-Qahtani mengatakan lebih dari 1.250 kamera telah dipasang di dalam dan si luar masjid untuk mengawasi pergerakan dan memastikan keselamatan jamaah.
"Kami mengawasi jamaah melalui 270 layar televisi, dan jika kami menemukan hal yang tidak seharusnya, kami akan menginformasikan petugas lapangan untuk menindaklanjuti," katanya dikutip dari Arab News, Kamis (3/7)