Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar
Sedangkan, makhluk bershalawat kepada Allah SWT dalam arti doa disebutkan pada ayat, “Tidakkah kamu tahu bahwasanya Allah, kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (QS an-Nur [24]: 41).
Shalat dalam arti umum ialah persembahan dari makhluk kepada Sang Khalik. Di dalam Alquran dijelaskan bahwa yang melaksanakan shalat bukan hanya manusia, melainkan semua makhluk, termasuk benda mati. Bentuk dan kaifiyah-nya tentu berbeda satu sama lain.
Malaikat melakukan shalat disebutkan dalam ayat, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’.” (QS al-Baqarah [2]: 30).
Para manusia menunaikan shalat disebutkan dalam berbagai ayat, di antaranya dalam (QS an-Nur [24]: 41).
Langit, bumi, bintang-bintang, pepohonan, dan berbagai jenis binatang juga shalat, sebagaimana disebutkan di dalam ayat, “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuz) Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (QS al-Hajj [22]:70).