Kamis 12 Jun 2014 15:52 WIB

Muslim Amerika Utara Mulai Ramadhan 28 Juni

Rep: C91/ Red: A.Syalaby Ichsan
Muslim Amerika Serikat di Tusla, Oklahoma di bulan Ramadhan.
Foto: onislam.net
Muslim Amerika Serikat di Tusla, Oklahoma di bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO-- Muslim minoritas di Amerika Utara, akan memulai awal bulan Ramadhan, pada Sabtu, 28 Juni, berdasarkan perhitungan astronomi. Permukaan bulan baru akan tampak pada 27 Juni, yang menandai awal Ramadhan.

"Insya Allah, 28 Juni, adalah hari pertama Ramadhan," ujar Dr Muzammil Siddiqi, dalam sebuah pernyataan di Dewan Fiqih Amerika Utara (FCNA), seperti mengutip OnIslam.net.

Ia menambahkan, bulan akan lahir sebelum matahari terbenam di Mekkah, dan moonset setelah matahari terbenam. Maka, tarawih pertama dilaksanakan pada Jumat malam.

Sebagai lembaga Masyarakat Islam di Amerika Utara, FCNA, telah menegaskan awal bulan puasa jatuh pada 28 Juni, dalam pernyataan lain di websitenya. Diharapkan, saat Ramadhan nanti, para Muslim, khususnya di Amerika Utara, bisa mendedikasikan waktunya selama bulan suci, agar lebih dekat dengan Allah.

Banyak cara yang dapat dilakukan agar semakin dekat Allah, seperti berdoa, menahan diri, dan berbuat baik. Saat Ramadhan, para Muslim dewasa diwajibkan tak makan, tak minum, tak merokok, dan tak melakukan hubungan suami istri, sejak fajar hingga matahari terbenam.

Pada sepuluh hari terakhir  Ramadhan, Muslim pria diimbau melakukan iktikaf secara ekslusif di masjid. Selain menetapkan awal bulan Ramadhan, FCNA juga mengumumkan awal Idul Fitri, yakni 28 Juli. FCNA menjelaskan, perhitungan astronomi, termasuk metode syariah yang dapat diterima, untuk menentukan awal bulan, termasuk Ramadhan, serta Syawal.

Hari pertama Ramadhan, dan penampakan bulan baru, selalu menjadi masalah kontroversial di setiap negara-negara Muslim. Bahkan para ulama seringkali bertentangan mengenai hal ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement