Rabu 07 May 2014 17:58 WIB

Aktivis Muslim Saatnya Bersikap (1)

Aktivis mahasiswa Universitas Indonesia (UI) saat menggelar aksi simpatik untuk mendukung Polisi Wanita (Polwan) berjilbab di Bundaran HI, Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Aktivis mahasiswa Universitas Indonesia (UI) saat menggelar aksi simpatik untuk mendukung Polisi Wanita (Polwan) berjilbab di Bundaran HI, Jakarta.

Oleh: Mohammad Akbar

Aktivis pemuda Muslim perlu didorong untuk mengawal proses pemilu 2014.

Para aktivis mahasiswa Muslim Indonesia diminta untuk dapat berperan aktif dalam suksesi kepemimpin nasional yang akan dilangsungkan pada tahun ini.

Sudah saatnya kaum muda menentukan pilihannya secara kritis dalam memilih calon pemimpin yang bervisi dan siap bekerja untuk bangsa.

''Untuk itu, para pemuda, khususnya para aktivis mahasiswa Muslim, hendaknya bisa mengedukasi diri dan masyarakat agar Pemilu 2014 ini dapat melahirkan para pemimpin yang siap bekerja untuk Indonesia, bukan pemimpin yang hanya bekerja untuk golongan maupun partai saja,'' kata Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Andriyana.

Dia menilai, selama ini para pemimpin di Indonesia masih sangat minim terhadap jiwa nasionalisme, patriotisme, dan pengorbanan untuk masyarakat secara luas.

Para pemimpin yang muncul sekarang ini hanyalah pemimpin yang mementingkan kehendak partai politik dan golongannya semata. ''Ini menjadi tugas bersama agar kita tidak lagi memilih pemimpin semacam itu,'' ujarnya.

Andriyana melihat, tahun ini merupakan momentum penting bagi perjalanan bangsa. Pada periode inilah akan terlihat pemimpin baru. Ia juga mengimbau agar publik bisa mempertimbangkan atau melupakan orang-orang yang pernah terkait dengan masa lalu. '

'Saya rasa masih banyak yang bagus terhadap orang-orang baru yang akan bersaing memimpin bangsa ini. Jadi, lupakan orang-orang yang terkait dengan masa lalu,'' katanya.

Namun, ia tak sependapat dengan adanya anggapan kesalahan dalam memilih calon pemimpin pada 2014 ini akan dapat membawa kehancuran bagi bangsa ini.

''Saya tak mau terlalu lebay seperti itu. Yang jelas, kalau pemuda masih memiliki semangat, bersikap kritis, intelektual, maka pemimpin yang buruk akan bisa digulingkan,'' tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement