Oleh: Fuji Pratiwi
Buku, penerbit, dan penulis bertambah, tetapi jumlah toko buku sama saja. Pajak berlapis juga membuat harga buku masih dirasa mahal oleh masyarakat.
Afrizal juga tak mempersoalkan kian banyaknya pemain masuk pasar buku Islam, termasuk penerbit umum.
Direktur Akbar Media M Anis Baswedan mengatakan, pada masa mendatang buku Islam prospeknya bagus. Meski demikian, setiap penerbit dituntut melakukan diferensiasi produk. Misalnya, jika sebuah penerbit mencetak beberapa jenis buku saja, sudah saatnya ditambah.
Ia merujuk pada penerbit yang dipimpinnya. Hingga sekarang, Akbar Media masih mengandalkan buku-buku referensi untuk dijual kepada masyarakat. “Kami menyadari, harus ada jenis buku lain yang ditawarkan, sebut saja novel,” katanya.
Dengan demikian, kata Anis, penerbit buku Islam memang harus melihat perubahan di sekitarnya. Perkembangan yang cepat perlu diikuti dengan baik agar tak ketinggalan. Ia meyakini, Akbar Media dan penerbit lainnya mampu memenuhi tuntutan zaman.
Ia mengungkapkan, tak khawatir dengan pasar buku Islam yang dimasuki banyak penerbit. Sebab, konsumen juga jumlahnya berlimpah. “Persaingan antarpenerbit tak perlu ditakuti. Justru, menjadi pendorong bagi kami melakukan hal lebih baik,” ujar Anis.
Persaingan memang terjadi, tetapi uniknya penerbit-penerbit buku Islam mempunyai hubungan yang baik. Bahkan, jelas Anis, orang-orang di penerbit bisa saling berbicara secara terbuka, seperti mengenai rahasia laku kerasnya buku yang mereka terbitkan.