REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Hiburan yang salah akan mengganggu akhlak.
Hiburan adalah fitrah manusia. Umat Islam diperbolehkan mengisi jiwa dengan hiburan yang sesuai prinsip agama. Tapi, saat ini hiburan hanya untuk kesenangan duniawi semata tanpa mengindahkan lagi rambu-rambu Islam.
Ketua Pimpinan Pusat Persis KH Maman Abdurrahman mengatakan, hiburan yang dipilih jangan sampai melanggar akidah. Kiai Maman melarang umat Islam memilih hiburan yang di dalamnya berisi kata-kata kotor, menghina, dan membuka aurat bagi seorang wanita.
Banyak hiburan yang dapat dipilih umat Islam, seperti membaca Alquran dan berzikir. "Melalui tilawah Alquran dan berzikir, akan menenangkan hati dan pikiran," ungkap Kiai Maman.
Tadabur alam pun dapat dipilih agar selalu senantiasa mengingat kebesaran Allah SWT. “Saat ini, tersedia paket wisata religi bagi umat islam, baik untuk menjelajah jejak sejarah Islam, maupun untuk menghilangkan kepenatan,”ujarnya.
Kiai Maman prihatin dengan perkembangan hiburan di media, terutama televisi. Banyak tayangan yang mengarah ke pornoaksi. Hiburan yang salah akan mengganggu akhlak, bahkan sedikit demi sedikit mengikis ingatan terhadap Allah SWT.
Selain itu, umat harus selektif menerima hiburan. Jangan sampai, ungkap Kiai Maman, umat terkecoh dengan kemasan, tapi kontennya merusak akidah. Termasuk, polemik film Noah. Jika film tersebut tidak sesuai akidah dan sejarah Islam maka sebaiknya tidak ditonton.
Apalagi, ada seseorang yang berperan sebagai nabi. “Kalau hanya sekadar memerankan istri, anak, dan sahabat nabi tidak masalah,” ujarnya
Selain sinetron dan film, hiburan seperti musik masih dibolehkan meski ada perbedaan pandangan soal alat musik yang digunakan. Kiai Maman mewanti, musik tidak boleh melenakan dari zikir kepada Allah.