REPUBLIKA.CO.ID, Bagian babi lainnya yang sering dicampur dalam produk adalah kulit. Kulit babi dibagi menjadi tiga bagian, pertama kolagen yang biasanya digunakan untuk selongsong sosis, bahan kosmetik sebagai anti penuaan dan lipstik.
Kedua gelatin, merupakan protein kulit yang digunakan sebagai pengembang kue, pelembut, pelunak, dan penstabil makanan serta bahan bungkus kapsul. Gelatin sering ditemui dalam es krim, permen lunak, agar-agar, dan sirup. Ketiga bahan pembuatan jaket, ikat pinggang, sepatu dan dompet.
“Membedakannya lebih mudah, biasanya kulit babi pori-porinya lebih besar dan sangat terlihat berkumpul tiga spot,”jelas Anggota Majelis Pertimbangan Kesehatan dan Syara' Kementerian Kesehatan Anna Roswiem. Kulit juga dapat langsung dikonsumsi untuk kerupuk kulit.
Bagian babi lainnya adalah darah. Darah babi lebih sering digunakan untuk media fermentasi untuk produk yang membutuhkan pengembangbiakan mikroba. Darah babi sering digunakan ilmuan karena dianggap paling bagus untuk media pengembangbiak. Meskipun telah dicuci bersih tetap saja haram.
Selain itu darah babi juga sering menjadi campuran sosis dan makanan berbahan daging yang diolah. “Darah babi juga bisa digunakan untuk campuran bahan kosmetik tetapi justru yang lebih sering adalah darah manusia,”ujarnya.
Selanjutnya lemak babi atau lard, biasanya terlihat lebih tebal dari lemak hewan yang lain. Lemak ini dapat digunakan sebagai bahan kosmetik.
Lemak juga dapat diurai kembali menjadi monogliserida dan digliserida untuk pengembang kue, campuran margarin. Lemak juga digunakan untuk kaldu makanan dan bumbu.