Senin 03 Mar 2014 12:14 WIB

Alhamdulillah, Qori dan Qoriah Dapat Bonus Umrah

Suasana MTQ di Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Suasana MTQ di Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak empat orang qori/qoriah Kota Mataram mendapatkan bonus umrah dari Pemerintah Kota Mataram atas prestasinya meraih juara I pada MTQ XXV tingkat Provinsi NTB di empat cabang lomba.

"Bonus ini sebagai salah satu bentuk perhatian sekaligus motivasi kepada qori/qoriah di Kota Mataram," kata Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh saat melepas empat orang qori/qoriah di Mataram, Senin (3/3).

Wali kota memberikan apresiasi kepada para qori/qoriah yang telah membawa citra baik Pemerintah Kota Mataram, dan berhasil meraih juara I tingkat Provinasi NTB dalam MTQ XXV. "Kami berharap bonus perjalanan ibadah umrah yang didapat mampu memberi motivasi untuk terus meningkatkan prestasi di bidang masing-masing," katanya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawah Quran (LPTQ) Kota Mataram H Husnan Ahmadi saat mendampingi qori/qoriah dalam kesempatan itu mengatakan, dalam melaksanakan ibadah umrah para qori/qoriah berperstasi akan didampingi satu orang pendamping, dan berangkat pada 5 Maret dan balik ke Tanah Air 14 Maret 2014. "Total bonus umrah yang diberikan Pemerintah Kota Mataram sebesar Rp125 juta," katanya.

Menurutnya, empat orang qori/qoriah yang mendapatkan bonus umrah adalah Suknah juara I cabang tilawah golongan Qira'at Sab'ah/putri.

Kemudian Jeanithia Ade Lareni juara I cabag Khattil Quran golongan dekorasi, selanjutnya H Siswandi juara I cabang Tafsir Al Quran golongan Bahasa Arab putra, dan Dina Marlina juara I cabang musabaqah menulis ilmu AlQuran (M2IQ).

Dia mengatakan, LPTQ Kota Mataram terus melakukan pembinaan pembacaan Al Quran yang tidak hanya fokus di masjid, melainkan juga membetuk sentra untuk belajar mengaji atau membaca Al Quran, sekaligus membetuk kaderisasi ulama di Kota Mataram.

"Selain generasi muda diajarkan membaca dan memahami Al Quran, anak-anak juga diberikan pelajaran membaca kitab kuning atau kitab klasik," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement