REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah
JAKARTA — Kementerian Agama (Kemenag) akan merenovasi seluruh madrasah negeri dan swasta yang rusak akibat letusan Gunung Kelud dua pekan yang lalu.
Data yang dihimpun Kantor Wilayah Kemenag di Jawa Timur mengungkapkan, setidaknya 29 sekolah madrasah mengalami kerusakan di Jawa Timur akibat letusan Gunung Kelud.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag mengatakan, kerusakan madrasah itu bervariasi, mulai rusak ringan, sedang, hingga berat.
“Surat keputusan (SK) bantuan rehabilitasinya sudah ada, tinggal menunggu persetujuan dari Menteri Agama (Menag) untuk memulai tahapan rehabilitasinya,” ujar Dirjen Pendis Kemenag Nur Syam kepada Republika, Rabu (26/2).
Nur Syam mengungkapkan, madrasah yang rusak karena letusan Gunung Kelud ini terdiri atas berbagai tingkatan, mulai raudatul athfal (RA/setingkat TK), madrasah tsanawiyah (Mts), hingga madrasah aliyah (MA).
Dari 29 madrasah tersebut, enam madrasah mengalami rusak ringan dengan bantuan berjumlah Rp 3 juta hingga Rp 5 juta.
Sedangkan, terdapat 12 madrasah berstatus rusak sedang mendapatkan bantuan yang bervariasi mulai Rp 10 juta hingga 150 juta.
Sedangkan untuk rusak berat, ia menjelaskan, terdapat 11 madrasah yang akan mendapatkan bantuan renovasi secara total. “Untuk rusak ringan, seperti kerusakan pada genting karena tertimpa debu vulkanik,” ujarnya.
Ia menjelaskan, madrasah-madrasah yang rusak sedang mengalami kerusakan beragam, mulai dari kerusakan ruang kelas, kantor, hingga fondasi dan atap yang ambruk.
Total biaya rehabilitasi yang disiapkan Kemenag untuk madrasah yang rusak ringan hingga sedang berjumlah Rp 326.365.000. Sedangkan, besaran biaya untuk rehabilitasi total akibat rusak berat belum bisa dipastikan.
Sebagian besar madrasah yang mengalami rusak parah berada di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Contohnya, MTs Al Muttaqun Wates dan RA Kusuma Mulia Lestar yang gedungnya hingga teras dan ruang belajar roboh akibat erupsi Gunung Kelud.
“Rencananya, Menteri Agama Suryadharma Ali akan berkunjung ke beberapa madrasah yang mengalami rusak parah itu untuk memberikan bantuan langsung,” katanya.
Ia mengakui, data madrasah yang rusak akibat erupsi Gunung Kelud yang masuk ke Kemenag sebagian besar baru di wilayah Jawa Timur. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah, belum diterima.
Namun, jumlah yang terdata ini jauh lebih besar dibandingkan kerusakan madrasah akibat erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatra Utara, dengan empat madrasah yang rusak.