Ahad 16 Feb 2014 16:15 WIB

Menag: BPS Haji Harus Bantu Umat

Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

JAKARTA — Pemerintah meminta bank penerima setoran (BPS) haji mengalokasikan dana sosialnya untuk kegiatan keislaman. Menurut Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, sejumlah bank syariah mengelola dana haji yang jumlahnya cukup besar.

“Kami mendorong bank-bank itu berdonasi ke madrasah, pesantren, masjid, dan kegiatan keumatan lainnya,” kata Suryadharma, Selasa (11/2). Ia sudah mengumpulkan 17 pimpinan bank syariah dan unit syariah yang menerima setoran haji menyampaikan hal ini.

Ia menyayangkan kalau mereka tak mempunyai komitmen pada kegiatan keumatan. Padahal, mereka mendapatkan sumber dana haji dari setoran awal yang cukup besar. “Keterlaluan jika mendapatkan sumber dana dari umat tak berkomitmen pada umat.”

Suryadharma mengusulkan caranya. Bank-bank syariah itu dapat menyelaraskan program sosialnya dengan program Kementerian Agama (Kemenag). Terutama, pada program yang tak dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Alternatif lainnya, yakni mereka membantu kementerian menjalankan kegiatan yang sudah didanai APBN. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, ada beberapa perbankan syariah yang sudah terlibat program sosial.

Di antaranya dalam bidang pendidikan, penyelenggaraan ibadah haji, beasiswa, dan pemberdayaan masyarakat. Termasuk, pemberian bantuan bagi korban bencana dan pemulihan pascabencana, seperti pembangunan rumah ibadah, madrasah, dan rehabilitasi.

Berdasarkan data Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, program sosial yang dilakukan bank syariah, yakni pengadaan perlengkapan ibadah haji berupa mukena dan kain ihram bagi seluruh calon jamaah haji.

Mereka juga memberikan kesempatan magang kepada mahasiswa perguruan tinggi agama Islam (PTAI) di bawah Kemenag. Jumlahnya mencapai 454 mahasiswa. Adapun beasiswa untuk mahasiswa dan siswa madrasah yang berjumlah 577 orang.

Selain itu, ada pula bantuan infrasktruktur dan operasional lembaga kepada pesantren atau madrasah sejumlah 132 pesantren dan madrasah. Bantuan itu berupa kendaraan operasional, sepeda motor, dan komputer.

Dukungan pembiayaan bagi beberapa guru madrasah juga mereka lakukan, yakni 536 guru, pembinaan UMKM kepada 460 pengusaha, dan bantuan pendanaan kemitraan bagi pengusaha produk halal kepada 420 pengusaha.

“Ide gagasan Pak Ali Mufiz untuk menyinergikan tiga masjid ini patut didukung dan dikembangkan pada masa mendatang,” kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jateng itu.

Wali Kota Hendrar Prihadi merasa terharu atas kepedulian para jamaah masjid yang terpanggil meringankan beban para korban banjir di Kota Semarang. “Dengan semangat kebersamaan, saling menyayangi, asah-asih-asuh Kota Semarang ke depan akan semakin baik lagi,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, jamaah istighotsah juga mendoakan agar Hendrar mendapat kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement