REPUBLIKA.CO.ID, Pria itu bernama Jalal Omar Miftah Hassan. Ia seorang qari dan hafiz terkemuka dari Libya. Pada 2009 lalu, ia sempat berkunjung ke Indonesia untuk berdakwah dan turut menyemarakkan bulan suci Ramadhan.
Jalal tak hanya hafal 30 juz Alquran. Pria yang mengaku belajar Alquran sejak kecil itu juga memiliki suara yang merdu. Saat menjadi imam shalat di Masjid Istiqlal, para jamaah berdecak kagum dengan lantunan ayat suci Alquran yang dibacakannya.
“Saya sudah menguasai bacaan kesepuluh (qiraat asyrah),” ujarnya. Menurutnya, untuk meningkatkan kemampuannya dari bacaan ketujuh (qiraat sab’ah) menjadi bacaan kesepuluh dibutuhkan waktu selama tujuh tahun.
Selain hafal 30 juz Alquran dan menguasai qiraat sab’ah dan qiraat asyrah, Jalal juga memahami tajwid, tempat keluarnya huruf, asal-usul bacaan, serta validitas bacaan. Tak heran jika Jalal dipercaya menjadi juri pada berbagai lomba musabaqah tilawatil Alquran (MTQ) di tanah kelahirannya, Libya.
Seperti halnya di Libya, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia juga memiliki segudang qari yang hebat. Sejak 1968, di Indonesia telah digelar MTQ atau lomba membaca Alquran dengan lagu tingkat Nasional. MTQ Nasional pertama dihelat di Kota Makassar. Saat itu, Menteri Agama dijabat KH Muhammad Dahlan.