Kamis 12 Dec 2013 16:40 WIB

Pesantren Perlu Berlomba untuk Kebaikan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
'Sesama pondok pesantren jangan saling iri, jangan saling bersaing untuk menjatuhkan. Mari ber-fastabiqul khoirot'
Foto: i-net
'Sesama pondok pesantren jangan saling iri, jangan saling bersaing untuk menjatuhkan. Mari ber-fastabiqul khoirot'

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pondok pesantren perlu berkomunikasi satu sama lain. Hal itu kata Kabag TU Kementerian Agama Proinsi Bali, Drs H Wayan Syamsul Bahri MPdI, untuk meningkatkan kerjasama dan semangat untuk saling berlomba dalam kebikan.

"Sesama pondok pesantren jangan saling iri, jangan saling bersaing untuk menjatuhkan. Mari ber-fastabiqul khoirot," kata Syamsul di Denpasar, Kamis (12/12).

Hal itu dikemukakan Syamsul dalam pengarahannya mewakili Kakanwil Kemenag Bali, membuka acara Rapat Koordinasi Pondok Pesantren se Bali. Dikatakannya,  hubungan antar pondok pesantren di Bali semakin harmonis dan kondisi itu perlu terus dijaga dan ditingkatkan.

Rakor Pondok Pesantren se Bali diikuti 55 peserta utusan dari 30 pondok pesantren dari seluruh kabupaten di Bali. Ikut menjadi pemakalah dalam acara itu Kabid Pendidikan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Bali, Muhammad Soleh MPdI dan Pembina Pondok Pesantren Modern Shohwatul Is'ad, Pangkep, Sulawesi Selatan, Drs H Masrur Makmur La Tanro MPdI.

Menurut Syamsul, posisi pondok pesantren saat ini sangat setrategis dalam pembangunan bangsa. Karena saat ini sulit mencari lembaga yang bisa efektif dijadikan tempat mendidik dan membina generasi muda.

Dikatakannya, dorongan-dorongan untuk melakukan kemaksiatan dalam masyarakat cukup kuat, sementara dorongan untuk berbuat baik semakin melemah.

Pondok pesantren nilai Syamsul, menjadi salah satu lembaga yang masih bisa dijadikan tempat mendidikan generasi muda. "Saya kira pondok pesantren masih bisa dipercaya menjadi tempat menitipkan anak-anak bangsa," kata Syamsul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement