Senin 11 Nov 2013 20:40 WIB

Warga Florida Tuntut Penarikan Buku Berisi Peradaban Islam

Edisi perdana buku Philosophie Naturalis Principia Mathematica karya Issac Newton
Foto: Historia
Edisi perdana buku Philosophie Naturalis Principia Mathematica karya Issac Newton

REPUBLIKA.CO.ID,VOLUSIA -- Warga Volusia, Florida,  AS menuduh ada upaya Islamisasi melalui buku teks sekolah untuk anak-anak tingkat enam. Aksi protes pun digelar yang intinya meminta negara bagian Florida menarik buku tersebut.

Tuduhan ini bermula ketika ada sebuah buku sejarah dunia, memasukan bab peradaban Islam. Buku setebal 1.000 halaman ini, nyatanya lebih banyak memaparkan konten peradaban Islam ketimbang agama lain seperti Kristen dan Yahudi.

Juru bicara penerbit, Pearson Education, Brandon Pinette menilai buku itu telah mendapatkan persetujuan Kementerian Pendidikan yang artinya konten tersebut sudah sesuai dengan yang dibutuhkan.  "Jadi, sudah ada penyesuaian," kata dia seperti dilansir Daytona Beach New Journal, Senin (11/11).

Penjelasan itu rupanya tidak cukup menjawab protes warga. Itu sebabnya, warga bersama aktivis menggelar aksi unjuk rasa, yang intinya meminta penghapusan bab peradaban Islam atau menarik buku itu dari peredaran. "Urusan agama sebaiknya dikembalikan kepada masing-masing keluarga dan dalam hal ini, masjid, gereja atau sinagog," kata Rick Sarmiento, salah seorang aktivis.

Dalam pertemuan mendadak yang digelar pihak sekolah dan orang tua, Pengawas Pendidikan Dewan Kota Volusia, Margaret Smith memastikan buku itu telah memenuhi syarat dan pendekatan yang seimbang. "Kami mengakomodir kebutuhan ilmu dan informasi tentang seluruh agama di dunia yang dekat dengan komunitas kita," kata Smith.

Menurut Smith, hal yang bodoh ketika masalah ini diartikan sebagai Islamisasi.

Hassan Shibby, Direktur Ekseskutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menilai buku itu mengambarkan keberagaman Amerika, bukan mendidik anak soal agama tertentu. "Ketidakpeduliaan adalah masalah di amerika. Ini yang harus dipahami," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement