Jumat 06 Sep 2013 11:42 WIB

128 Jamaah Tertipu Yayasan Arisan Haji

Rep: edy setioko/ Red: Damanhuri Zuhri
Bagasi calon jamaah haji Indonesia
Foto: ANTARA
Bagasi calon jamaah haji Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Tercatat sebanyak 128 calon jamaah haji (Calhaj) diperkirakan gagal menunaikan haji ke tanah suci. Mereka terjerat serangkaian tindak penipuan yang diduga dilakukan oleh Yayasan Arisan Haji Asy-Syifa Klaten.

Korban yang merupakan peserta arisan haji itu, selain sudah membayar beberapa kali cicilan Rp 160.000 per-bulan, hingga setoran mencapai Rp 15 juta-Rp 20 juta, agar bisa mendapatkan porsi haji, ternyata belum terdaftar pada bank penerima setoran haji.

Dan ternyata, oleh pihak Arisan Haji Yayasan Asy Syifa tidak disetor sebagai angsuran ke bank penerima setoran calon jamaah haji.

Penyelenggara hanya mendaftarkan dana talangan ke Bank Syariah Mandiri BSM) Cabang Klaten. Dan, pendaftaran dana talangan demikian tanpa sepengetahuan peserta arisan.

Ratusan korban penipuan Yayasan Asy-Syifa yang beralamatkan di Jl Dr Wahidin Sudiro Husodo No. 38 Klaten,

Korban sangat kaget ketika dikumpulkan pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) di Gedung Sierad PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) Klaten.

Ini setelah memperoleh penjelasan dari BSM, agar segera melunasi dana talangan haji sebesar Rp 22.500.000 untuk setiap peserta. Dan, diberi jangka waktu selama setahun kedepan.

Mendengar penjelasan dari pihak BSM, beberapa calon haji peserta arisan haji Yayasan Asy-Syifa sontak menangis. Sebab, merenungi nasib dana yang tidak jelas. Ternyata, cicilan arisan selama ini tidak disetor ke bank.

''Saya bukan peserta dana talangan dari Yayasan Haji Asy-Syifa, tetapi dimasukkan program itu. Dan, tahu-tahu diminta kembali melunasi dana talangan sebesar RP 22.500.000. Uang dari mana lagi,'' keluh Sugiarti, warga Masaran, Kabupaten Sragen dengan tangis terbata saat beraudiensi dengan pihak BSM.

Hal yang sama juga diungkapkan Taufiq Adi. Ia yang mengantarkan ibunya sebagai salah satu peserta arisan haji Asy-Syifa, dirinya mengaku tertipu dengan diikutkannya melalui dana talangan BSM.

''Ibu saya sudah menyerahkan dana ke Asy-Syifa Rp 16 juta, ternyata Asy-Syifa menyerahkan untuk dana talangan BSM sekitar Rp 5 jutaan. Padahal, ibu saya belum pernah tanda tangan akad. Belum pernah melihat buku rekeningnya dan sama sekali gak tahu tentang dana talangan. Setelah saya telusuri ke Kemang ternyata ibu saya ikut dana talangan BSM,'' ujar Taufiq.

Menanggapi tentang pemalsuan tanda tangan peserta arisan saat diikutkan dana talangan, Pihak BSM, Oktavianto Budhi N, menyatakan, kalau BSM tidak meminta tapi menitipkan kepada Asy-Syifa.

''Jadi kesalahan mutlak ada di Asy-Syifa yang memalsukan, karena saat diserahkan ke BSM berkas sudah lengkap ada KTP dan KK. Sedangkan solusinya saat ini dana talangan kami perpanjang satu tahun silahkan tanda tangan,” ungkap Oktavianto.

Oktavianto menambahkan, jumlah peserta arisan haji Asy-Syifa yang diikutsertakan melalui dana talangan haji BSM ada sebanyak 128 orang. Sedangkan total utang Asy-Syifa kepada BSM saat ini mencapai Rp 12 milyar.

Pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam lebih itu, belum juga menemui kesepakatan. Akhirnya pihak BSM memberikan tenggang waktu hingga Senin pekan depan.

Kepada peserta Arisan Asy-Syifa yang diikutkan dana talangan untuk menandatangani surat pernyataan kesediaannya untuk melunasi dana talangan selama setahun kedepan. Ini agar porsi haji tidak tercoret.

Sedangkan pihak peserta arisan akhirnya dibentuk Tim khusus untuk melakukan pendekatan dengan pemilik Yayasan Asy-Syifa Drs H Suratman.

Sementara, pihak Asy-Syifa belum bisa dikonfirmasi. Ini karena, kantor yang biasa digunakan Yayasan Asy-Syifa sudah tutup. Bahkan, papan nama Yayasan Asy-Syifa yang berada di Jl Dr Wahidin Sudiro Husodo No. 38 Klaten, sudah dicopot.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement