REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Polisi tidak mengizinkan kursi roda memasuki Masjidil Haram Makkah selama jam-jam sibuk di bulan Ramadhan. Komandan pasukan khusus untuk pengamanan umrah, Saad Al-Khelaiwi menyarankan agar penyandang difabel, terutama yang menggunakan kursi roda, menghindari berkunjung ke Makkah saat jam-jam penuh.
Dia meminta penduduk Makkah untuk shalat di masjid-masjid lain untuk menghindari kemacetan di Masjidil Haram. Pemerintah Saudi mengambil langkah pengamanan tambahan untuk mengontrol dan mencegah adanya saling dorong di dalam Masjidil Haram selama Ramadhan, demikian menurut pejabat senior yang dikutip Arab News, Rabu (10/7).
Al-Khelaiwi mengatakan langkah-langkah pengamanan diberlakukan karena kurangnya tempat di mataf (area putaran di sekitar Kabah) akibat adanya pengerjaan perluasan yang sedang berjalan yang menyebabkan adanya pengurangan kapasitas dari 48.000 menjadi 22.000 per jam. "Saat ada potensi bahaya penumpukan di dalam masjid, petugas keamanan akan diinstruksikan untuk mengalihkan jamaah ke area yang tidak ramai di luar masjid," kata Al-Khelaiwi.
Halaman masjid yang baru diperluas hingga mampu menampung lebih dari 250.000 jamaah akan digunakan untuk mengakomodasi jamaah lebih banyak.
Begitu juga dengan kendaraan yang datang ke Makkah akan dialihkan ke area lain guna menghindari kemacetan lalu lintas. "Kami minta orang-orang penyandang difabel tidak usah datang ke Masjidil Haram selama puasa, jika mereka tetap ingin datang, mohon hindari jam-jam sibuk, datang antara pukul 08.00 pagi hingga 15.00 waktu setempat.''