Rabu 26 Jun 2013 12:36 WIB

Lima Cara Menjaga Diri dari Santet

Dukun Santet
Foto: Google
Dukun Santet

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum wr wb.

Ustaz, meskipun negara kita merupakan negara Islam terbesar di dunia, banyak sekali kita jumpai jenis sihir dengan segala macam sebutannya, seperti santet, teluh, guna-guna, dan lainnya. Bagaimanakah caranya kita melindungi diri dan keluarga kita dari gangguan segala macam sihir? Mohon penjelasannya.

Mulyadi Hadiyin – Jawa Tengah

Waalaikumsalam wr wb.

Sangat ironis, sebagai Muslim kita mengetahui bahwa melakukan sihir itu hukumnya haram dan merupakan suatu bentuk kekafiran dan menzalimi diri sendiri sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran. “... dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan, mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat.” (QS al-Baqarah [2]: 102).

Rasulullah SAW menegaskan, sihir itu termasuk dosa besar yang mencelakakan manusia dan menjerumuskannya ke dalam neraka. Abu Hurairah RA bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Jauhilah tujuh dosa besar yang akan menjerumuskan pelakunya dalam neraka.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa saja dosa-dosa tersebut?” Beliau mengatakan, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan peperangan, menuduh wanita mukmin yang menjaga kehormatannya (bahwa ia berzina).” (HR Bukhari dan Muslim).

Sayangnya, di tengah masyarakat yang mayoritas Muslim, banyak sekali praktik sihir dilakukan dengan segala macam sebutannya, termasuk yang bertujuan untuk menyakiti dan mencelakakan orang lain, baik dilakukan oleh orang yang mengaku diri mereka beragama Islam atau dilakukan oleh orang kafir.

Untuk menjaga diri dan keluarga agar tidak terkena pengaruh sihir, janganlah meminta pertolongan tukang sihir atau para dukun, seperti meminta jimat, jampi-jampi, dan sebagainya karena itu adalah dosa besar yang bisa menjerumuskan seorang Muslim kepada kemusyrikan. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam hadisnya, “Barang siapa yang mendatangi tukang ramal maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.” (HR Muslim).

Nabi SAW juga bersabda, “Barang siapa mendatangi dukun atau tukang ramal lalu dia membenarkan apa-apa yang dikatakan maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad SAW.” (HR Ahmad dan Abu Daud).

Beberapa cara menjaga atau membentengi diri dari pengaruh sihir serta gangguan jin dan setan adalah:

Pertama, membentengi diri dan memohon perlindungan dari Allah SWT dengan doa dan zikir yang disyariatkan, seperti zikir pagi dan petang, zikir sebelum tidur, serta zikir-zikir lainnya yang disunahkan sepanjang hari.

Kedua, menjaga pelaksanaan shalat fardhu secara berjamaah dan pada waktunya. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang shalat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu, janganlah menyakiti orang yang shalat Subuh tanpa jalan yang benar. Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahanam.” (HR Muslim).

Dalam hadis ini, Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang melaksanakan shalat Subuh berada dalam jaminan dan perlindungan Allah SWT. Dan, orang yang ada dalam jaminan Allah tidak akan ada yang bisa mengganggunya. Itu baru bagi yang melaksanakan shalat Subuh, apalagi jika dia senantiasa menjaga semua shalat dengan melaksanakannya tepat waktu dan selalu berjamaah kecuali ada uzur syar’i.

Ketiga, selalu berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. “Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya, Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS Ali Imran [3]: 120).

Keempat, meneguhkan tawakal dan selalu bersandar terhadap Allah SWT. “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS al-Thalaq [65]: 3).

Kelima, semakin meningkatkan ketaatan dan memurnikan keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Keenam, sungguh-sungguh dalam bertobat atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Ketujuh, selalu bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain, sehingga memadamkan api benci dan dengki dalam diri mereka. Kedelapan, memurnikan tauhid kepada Allah SWT, sehingga tidak satu bentuk kesyirikan pun yang mengotorinya. Dan, ini merupakan landasan dan dasar bagi semua hal di atas.

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim ...” (QS Yunus [10]: 106).

Semoga kita dijauhkan dari segala bentuk kejahatan sihir dan gangguan setan dengan hanya bersandar dan berharap kepada Allah SWT Yang Mahakuasa, termasuk menguasai para dukun dan tukang sihir itu. Amin.

Wallahu a’lam bish shawwab.

Ustaz Bachtiar Nasir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement