REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, Minggu, bertolak ke Arab Saudi untuk membahas dampak pemotongan kuota haji 20 persen. Termasuk juga membahas tentang pemondokan, katering, angkutan jemaah dan potensi kerugian Rp 800 miliar.
"Ya, benar. Menteri telah berangkat Ahad siang," kata Sekjen Kementerian Agama Bahrul Hayat di Jakarta, Ahad (23/6).
Bahrul tak menjelaskan secara detail alasan menag memutuskan bertolak ke Saudi, setelah pada Sabtu (22/6) membatalkan rencana tersebut karena Menteri Haji Arab Saudi telah mengirim surat bahwa pemotongan kuota haji sebesar 20 persen sudah final.
Ia hanya menegaskan, kepergian menag bertujuan untuk mematangkan seluruh persiapan jemaah haji dari Tanah Air. Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, Zubaidi juga membenarkan bahwa menag telah bertolak ke Tanah Suci pada Ahad sekitar pukul 11.50 WIB.
Menurut Zubaidi, misi rombongan menag ke Saudi adalah menyampaikan surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Raja Abdullah, serta membicarakan dampak pengurangan kuota.
"Sesuai surat Menteri Haji, pengurangan kuota jamaah haji sebesar 20 persen itu memang sudah final, sehingga misi Menteri Agama ke Saudi untuk membahas dampak dari pemotongan kuota," terang Zubaidi.
Zubaidi menambahkan, bahwa selain menyempaikan surat Presiden SBY, menag akan membahas dampak dan kompensasi pengurangan kuota tahun ini.
Bila kompensasi dalam bentuk kuota tambahan bisa diperoleh pada tahun depan menjadi 120 persen, maka antrian jemaah diharapkan tidak semakin panjang akibat pengurangan kuota tahun ini.