REPUBLIKA.CO.ID, Tiga kota Mali yakni Timbuktu, Gaiodan Kano bahkan akan segera menjadi pusat pembelajaran Islam internasional. Salah satu kota, Timbuku, sangat terkenal kaya akan peradaban Islam. Disanalah sumber banyak manuskrip Islam yang disalin atau ditulis sejak abad ke-14.
Timbuktu merupakan kota legendaris yang telah menjadi kota perdagangan sejak sejarah Mali dimulai. Kota di Mali Utara tersebut telah menjadi kota komersial bagi para pedagang Medaterania mendapat emas dari Afrika Barat dan Selatan. Selama lebih dari 600 tahun, Timbuktu juga menjadi pusat agama dan budaya Islam.
Hingga kini, Kota Timbuktu memiliki reputasi dalam pendidikan yang pan-islamic. Hal tersebut pun sangat menarik minat pelajar untuk mengenyam pendidikan disana. Terdapat sebuah perguruan tinggi bernama Universitas Timbuktu yang sangat dikenal seluruh dunia Islam. Di universitas tersebut lah manuskrip peradaban Islam dipelajari. Adapun naskah kuno tersebut disimpan di Ahmad Baba Center serta beberapa perpustakaan Timbuktu.
Selain itu, terdapat pula Madrasah dan Universitas Sankore yang berada di Masjid Sankore, sebuah masjid yang dibangun dari lumpur sejak tahun 1325 masehi. Masjid digubah menjadi universitas sejak awal abad ke-14. Seorang cendekiawan muslim Ahmad Baba lulus dari universitas tersebut. Sedikitnya 25 ribu pelajar dapat ditampung disana. Perpustakaannya pun menyimpan 400 ribu hingga 700 ribu manuskrip.
Beragam ilmu umum diajarkan disana selain ilmu Islam dan Bahasa Arab serta menghafal Al-Qur'an. Universitas tersebut merupakan salah satu tempat pembelajaran peradaban Islam selain Universitas Al-Azhar dan Universitas Qurtuba, meski pamornya tak seperti dua universitas ternama tersebut.
Selain sebagai pusat pendidikan, Kota Timbuktu juga menjadi destinasi wisata yang menarik para pelancong asing. Ratusan bangunan kuno di kota tersebut menjadi situs warisan dunia UNESCO. Namun sejak konflik Mali meletus, Timbuktu menjadi kota suram yang dikabarkan menjadi pusat latihan kelompok oposisi. Beberapa situs budaya juga hancur akibat konflik yang masih berlangsung hingga kini. (bersambung)