Senin 04 Feb 2013 03:30 WIB

Falaj, Sang Sumber Kehidupan

Sebuah falaj di Oman.
Foto: alainphotographiaward.ae
Sebuah falaj di Oman.

REPUBLIKA.CO.ID, Konstruksi falaj awalnya dibangun untuk tujuan sederhana, yakni mengairi peternakan dan  pertanian.

 

Deretan kawah kecil membentang di tanah gersang itu. Pemandangan tersebut terpampang jelas saat anda melintasi kawasan tertentu di Oman dari udara.

 

Ya, deretan kawah tersebut merupakan puncak akses dan poros ventilasi sebuah sistem yang luar  biasa. Sebuah sistem saluran irigasi bawah tanah. Di salah satu negara Arab ini, sistem ini disebut falaj atau aflaj jika jamak.

 

Bukan hanya di Oman, sistem pengairan seperti ini juga lazim ditemui di negara sekitarnya dengan  nama berbeda. Di Iran dan negara Muslim lainnya, sebutannya qanat dan foggara di Afrika Utara. Pasokan air yang berasal dari falaj sangat vital di sebagian besar wilayah Oman. Tidak berlebihan bila menyebutnya dengan sumber kehidupan.

 

Meskipun pada zaman modern kemajuan di bidang teknologi berkembang pesat, sistem irigasi ini  masih dianggap solusi yang lebih baik. Pada dasarnya, sistem Falaj merupakan jaringan saluran air  bawah tanah di mana air mengalir dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Air berasal dari mata air atau sumur mengalir menuju desa-desa dan lahan pertanian.

 

Bahkan hingga saat ini, separuh lahan yang ditanami di Iran memanfaatkan saluran irigasi bawah tanah. Sedangkan di wilayah pedesaan, sekitar 4.000 falaj masih berfungi dengan baik sehingga bisa menyediakan sebagian besar pengairan dan persediaan air domestik. [berita selengkapnya, baca: Harian Republika edisi Senin (4/2)].

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement