Senin 05 Feb 2018 14:41 WIB

Peran Penting Konstruksi Falaj

Konstruksi falaj awalnya dibangun untuk tujuan sederhana.

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
Contoh Falaj
Foto: erd.ae
Contoh Falaj

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Konstruksi falaj awalnya dibangun untuk tujuan sederhana, yakni mengairi peternakan dan  pertanian. Fungsi ini kemudian meluas menjadi sumber air yang sangat dibutuhkan masyarakat. Sistem pengairan ini menjadi mata air abadi bagi warga Oman.

Untuk mendapatkan airnya juga sangat mudah. Cukup menggali terowongan landai di mana air  dapat mengalir. Namun, kesederhanaan tersebut menipu. Konstruksi falaj sebenarnya sangat canggih dan bisa disandingkan dengan  saluran air buatan bangsa Romawi di Benua Eropa.

Langkah pertama menemukan sumber air melibatkan suku Awamir. Di Oman suku ini termasyhur  karena kemampuan mereka menemukan sumber air tersembunyi.  Sama seperti komunitas kuno Dowser di Amerika, suku Awamir menggunakan pengalaman, pengamatan, dan insting.

 

photo
Sistem Falaj

Mereka mempelajari tanah, kemiringan tanah, dan khususnya mencari ada tidaknya jenis tanaman tertentu.  Dengan hati-hati mereka mencatat kemiringan cabang tanaman.

Kemudian, mencari tahu sumber  air dengan menggunakan tongkat dan memasukkannya ke dalam tanah. Jika tongkat itu  menyentuh air dan alirannya cenderung konstan, mereka mulai mengatur pembangunan falaj.

Lantai saluran falaj harus mempunyai kemiringan ke bawah karena kekuatan yang menggerakkan  air melalui saluran tersebut adalah gravitasi. Namun, kemiringannya tidak terlalu tajam.

Jika terlalu  curam, tekanan air akan mengikis sisi terowongan dan menyebabkan seluruh sistem runtuh.  Lazimnya perbandingan kemiringan yang digunakan adalah 1:1.000. Keahlian seperti itu membutuhkan berabad-abad untuk berkembang.

(Baca: Mengenal Falaj, Sistem Irigasi Air Bawah Tanah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement