Selasa 18 Dec 2012 18:42 WIB

Muslim Moskow Dilarang Bangun Masjid, Ini Alasannya

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim Rusia/ilustrasi
Foto: eschatologytoday.blogspot.com
Muslim Rusia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Masjid yang ada di Moskow, Rusia, dianggap sudah cukup memenuhi kebutuhan komunitas muslim. Anggapan itu selanjutnya menjadi alasan kuat pemerintah kota untuk tidak mengizinkan pembangunan masjid baru.

Walikota Moskow, Sergey Sobyanin berapa waktu lalu mengklaim kebanyakan jamaah yang mendatangi masjid-masjid di Moskow bukanlah warga asli. Ia juga memastikan ada sebagian jamaah yang merupakan imigran ilegal.

"Mereka inilah yang seharusnya berhak mendapat fasilitas dari pemerintah kota. Itulah fakta sebenarnya bahwa Moskow tidak perlu membutuhkan pembangunan masjid baru," kata dia.

Namun, Ketua Dewan Mufti Rusia, Ravil Gaitnudin, mengatakan populasi Muslim di Moskow saat ini mencapai 1,5 juta jiwa. Dari populasi itun bila dibagi 10 distrik maka per distrik mencapai 1.500-150.000 Muslim. "Jadi, kebutuhannya memang mendesak," kata dia.

Secara terpisah Ketua Organisasi HAM dan Veteran Rusia, Lyudmila Alekseyeva, mengatakan di Moskow terlalu banyak muslim, tapi jumlah masjid sedikit.

"Tidak ada ruang, khususnya pada hari besar Islam. Karena itu, masjid dibutuhkan," kata dia.

Karena itu, menurut hematnya, Pemerintah Moskow idealnya tidak mengambil kesimpulan sendiri, melainkan terlebih dahulu perlu meminta pendapat warganya.

"Ada warga yang enggan ada masjid di dekat apartemennya. Lainnya, ada juga yang tidak demikian. Anda tentu akan memilih tempat dimana tidak akan berada di jangkauan jendela orang lain," kata dia.

Sebelumnya, komunitas muslim tetap mencari lahan kosong guna dibangun masjid baru. Inisiatif itu dilakukan meski tidak mendapat restu dari pemerintah.

Ada tiga lokasi yang menjadi tempat pencarian, yakni Butovo, Lyblino dan Shoses Entuziastov. Ketiga tempat itu, kabarnya akan dibangun masjid dan universitas Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement