Jumat 30 Nov 2012 13:31 WIB

Keistimewaan Hukum Islam (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW tentang tingkah laku manusia mukalaf yang diakui dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua yang beragama Islam.

Ditinjau dari segi penetapannya, hukum Islam dibagi kepada dua macam. Pertama, hukum syariat yang diartikan dengan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT yang dijelaskan oleh Rasul-Nya tentang tindak-tanduk manusia di dunia dalam mencapai kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat.

Kedua, hukum fikih, yaitu ketentuan yang ditetapkan oleh mujtahid berdasarkan nalar sebagai refleksi perkembangan kehidupan masyarakat yang selalu mengalami perubahan.

Berdasarkan pengertian di atas dan yang terdapat dalam Alquran dan sunah Rasulullah SAW. Hukum Islam mempunyai banyak keistimewaan dibanding dengan hukum-hukum yang berlaku pada agama lainnya.

 

Di antara keistimewaan tersebut ialah sebagai berikut:

1. Mengandung kemudahan. Hukum Islam mudah, tidak ada yang sulit diterapkan dan jauh dari kesempitan. Hukum Islam selalu sesuai dengan fitrah manusia. Kemudahan Hukum Islam ini di tegaskan Allah SWT dalam Alquran, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286).

Dalam Firman-Nya juga, “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (QS. Al-Baqarah: 185). dan "Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya…” (QS. Al-Ahzab: 38).

Dalam suatu hadis juga diterangkan, "Agama yang disukai Allah adalah agama yang mudah lagi lapang." (HR. Ahmad bin Hanbal).

Ayat-ayat dan hadis di atas membuktikan kemudahan dalam menerapkan hukum Islam. Jika seseorang disebabkan suatu hal tidak sanggup melaksanakan suatu hukum yang telah ditetapkan secara umum, maka ia diberi keringanan sehingga sanggup melaksanakannya.

Misalnya, seseorang yang tidak mampu melaksanakan puasa sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku dibolehkan berbuka dan melaksanakannya pada waktu lain di mana ia sudah sanggup melaksanakannya (QS. Al-Baqarah: 185).

sumber : Ensiklopedi Hukum Islam
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement