Kamis 15 Nov 2012 10:26 WIB

Kalender Islam tak Lagi Jadi Tradisi

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Pawai Obor.  Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.
Foto: Republika/Tahta Adilla
Pawai Obor. Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat perayaan tahun baru Hijriyah atau hijrah meluntur seiring perkembangan zaman. Hal itu merupakan satu sebabnya penggunaan kalender Islam tidak lagi menjadi tradisi.

Hal itu diutarakan Ketua PBNU, Slamet Effendy Yusuf, saat berbincang via sambungan telepon, Kamis (15/11).

"Dahulu, orang tua kita jadikan kalender Islam sebagai tradisi. Sekarang enggak lagi," kata dia.

Sebagai contoh, kata kyai Slamet, ketika merayakan ulang tahun biasanya para orang tua menyebutnya dalam kalender Hijriyah. Sementara, umat Islam saat ini lebih memilih memperingati hari lahir dari tahun masehi.

"Jadi, semua serba masehi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement