REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), Syaerozi Dimyathi, mengatakan, persiapan Puncak Haji 1433H telah rampung 100 persen. Seluruh fasilitas di Arafah, Muzdalidah, dan Mina sudah siap menerima sebanyak 194 ribu jamaah calon haji Indonesia.
‘’Kita telah berkoordinasi dengan pihak maktab untuk penempatan dan naqobah untuk transportasi jamaah,’’ ujar Syaerozi kepada ROL, di sela-sela acara malam perkenalan petugas haji dengan Amirul Haj di Qasr Tayyamuz, Jabal Nur, Makkah, Senin (22/10) malam waktu Arab Saudi (WAS).
Terkait tenda-tenda jamaah untuk wukuf di Arafah, kata Dimyathi, telah siap 100 persen. Pihaknya, membantah adanya kabar yang menyebutkan jumlah tenda untuk jamaah haji Indonesia berkurang 40 buah.
‘’Yang kurang itu tenda untuk petugas, bukan untuk jamaah. Namun, kita sudah minta agar tenda untuk petugas kembali ditambah, karena tak akan mampu menampung kalau dikurangi,’’ papar Syaerozi.
Tenda yang disiapkan untuk jamaah, kata dia, terdiri dari dua macam. Tenda yang besar mampu menampung 10 orang dan tenda agak kecil menampung delapan orang. Pihaknya meminta agar jamaah tak merusak atau mencorat-coret tenda yang dipakai saat wukuf di Arafah atau yang disediakan di Mina. ‘’Kalau dicorat-coret, nanti kementerian dari Arab Saudi akan meminta ganti rugi.’’
Berdasarkan pantauan ROL di Arafah, seluruh tenda untuk jamaah haji telah terpasang. Jamaah haji Indonesia akan menempati 71 maktab. Menteri Agama meminta agar kenyamaan tenda-tenda jamaah di perhatikan.
‘’Penempatan jamaah di tenda harus proporsional jangan sampai melebihi kapasitas,’’ kata Suryadhrma. Hal itu, kata dia, akan membuat jamaah tak nyaman dan bisa mengganggu kesehatan jamaah.